Headline24jam.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indonesia resmi menyerahkan kepemimpinan ASEAN Parties Against Corruption (ASEAN-PAC) kepada Malaysian Anti-Corruption Commission (MACC) pada 21st ASEAN-PAC Principals Meeting di Kuala Lumpur, Malaysia. Acara ini menandai berakhirnya masa jabatan KPK sebagai Ketua ASEAN-PAC untuk periode 2024–2025.
Serah Terima Kepemimpinan
Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, menyatakan apresiasi terhadap kolaborasi setiap anggota ASEAN-PAC dalam upaya pemberantasan korupsi di kawasan Asia Tenggara. “Merupakan kehormatan bagi KPK untuk memegang amanah sebagai Ketua ASEAN-PAC selama periode ini,” ucapnya.
Harapan untuk MACC
Fitroh berharap di bawah kepemimpinan MACC, ASEAN-PAC dapat meningkatkan profilnya di forum internasional serta memberikan rekomendasi kepada KTT ASEAN terkait isu antikorupsi. Pertemuan ke-21 ini mengangkat tema “Strengthening ASEAN Unity: Public-Private Partnership to Combat Corruption” yang menekankan pentingnya sinergi antara publik dan swasta.
Capaian Selama Masa Kepemimpinan KPK
Selama memimpin, KPK mencapai berbagai hasil signifikan, termasuk penyelenggaraan 20th ASEAN-PAC Principals Meeting di Bali pada Desember 2024 dan peluncuran ASEAN-PAC E-Booklet sebagai alat berbagi pengetahuan antarnegara anggota. KPK juga memfasilitasi Lokakarya Peningkatan Kapasitas ASEAN-PAC terkait implementasi United Nations Convention Against Corruption (UNCAC).
Partisipasi Publik Melalui Festival Film
KPK menyelenggarakan Anti-Corruption Film Festival (ACFESST) dan berterima kasih kepada semua anggota ASEAN-PAC yang berkontribusi dengan karya film pendek. “Kami berharap kegiatan positif ini dapat terus dilanjutkan,” kata Fitroh.
Momentum Penting untuk Masa Depan
Momentum penting lainnya adalah ASEAN-PAC Secretariat Meeting ke-21 yang dijadwalkan di Jakarta pada Juli 2025. Pertemuan ini akan membahas Rencana Aksi ASEAN-PAC 2026–2028 yang akan diserahkan kepada MACC.
Memperluas Jejaring
Fitroh menekankan pentingnya memperluas jaringan ASEAN-PAC dengan mitra regional dan internasional, termasuk Independent Commission Against Corruption (ICAC) Hong Kong. “Kami berharap ASEAN-PAC dapat aktif berkolaborasi dengan mitra baru,” tutupnya.
Dengan berakhirnya masa kepemimpinan Indonesia, KPK berharap semangat kolaborasi untuk pemberantasan korupsi akan terus berlanjut, tidak hanya di pemerintah tetapi juga dengan sektor swasta dan masyarakat sipil di ASEAN.