
Headline24jam.com – Viral di media sosial, Mak Irna dari Pangandaran menggugat kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait program “Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu).” Melalui akun TikToknya, Mak Irna menyampaikan keberatannya, meminta pencabutan kebijakan tersebut.
Kritik Terhadap Kebijakan Gubernur
Dalam unggahan yang viral, Mak Irna mengekspresikan kebingungannya atas arah kebijakan program itu, seraya meminta Gubernur Dedi Mulyadi untuk mencabut surat edaran terkait. “Emak hayang ngocoblak badag urusan jeung surat edaran tentang gerakan rereongan sapoe sarebu, emak teu setuju, kan lieur iyeu kebijakan teh lieur, cabut pokoknamah,” ujarnya.
Pertemuan dengan Gubernur
Mengetahui kritik tersebut, Dedi Mulyadi kemudian mengundang Mak Irna ke Lembur Pakuan untuk mendengar langsung pendapatnya dan menjelaskan maksud program tersebut. Momen pertemuan itu diunggah di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Dedi Mulyadi, Mak Irna berubah pikiran. Ketika ditanya apakah surat edaran tersebut perlu dicabut, ia menjawab, “Enggak pak, udah ada penjelasan dari video dari bapak.”
Penjelasan Program “Rereongan Sapoe Sarebu”
Gubernur Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa program tersebut bertujuan untuk memperkuat yang sudah ada dan membangun yang belum ada. “Edaran ini, satu memperkuat yang sudah ada, kedua membangun yang belum ada,” jelas Dedi.
Profil Mak Irna
Dalam perbincangan itu, Dedi Mulyadi juga menanyakan latar belakang Mak Irna, yang ternyata merupakan ASN berstatus eselon IVa dan menjabat sebagai Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa. Ia bertugas membina berbagai kelompok masyarakat, seperti PKK dan pelaku UMKM.
Pesan untuk ASN
Gubernur Dedi Mulyadi menanggapi sikap frontal Mak Irna dalam kritiknya. Ia menyarankan agar sebagai ASN, Mak Irna lebih baik mengajukan pertanyaan atau klarifikasi kepada atasan jika terdapat kebijakan yang kurang dipahami.
(Erna/R7/HR-Online/Editor-Ndu)