
Headline24jam.com – Proses evakuasi terhadap korban ambruknya Musola Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, telah memasuki hari keenam. Hingga kini, 103 orang telah berhasil dievakuasi dengan selamat, sementara 14 orang dilaporkan meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, 14 korban masih menjalani perawatan di rumah sakit, dan 89 lainnya telah diperbolehkan pulang.
Kunjungan Pejabat
Sejumlah pejabat, termasuk Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Sosial Syaifullah Yusuf, menyempatkan diri menjenguk para korban yang masih dirawat. Salah satu tokoh yang hadir adalah Senator Lia Istifhama, yang berkunjung ke RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo untuk menengok Syailendra Haikal, seorang santri berusia 13 tahun yang menjadi sorotan setelah berhasil diselamatkan dua hari setelah kejadian.
Pengalaman Mengharukan
Lia berbagi pengalamannya saat melihat Haikal, yang saat itu menderita namun tetap menunjukkan ketahanan. “Sorot matanya menahan sakit. Masya Allah, dia tegar sekali,” ungkap Lia. Bersama relawan LazisNU Care dan orang tua Haikal, ia merenungkan betapa anak tersebut telah menjadi simbol harapan bagi banyak orang.
Cerita Haikal
Ibu Haikal menceritakan bahwa di hari kejadian, Haikal sedang berjamaah bersama teman-temannya. Saat musola ambruk, mereka terpisah. “Bisa dibayangkan, saat shalat mereka bershaf rapat, tetapi saat roboh, mereka terpencar,” jelas Lia. Haikal dapat bertahan selama dua hari di bawah puing-puing, termasuk mengalami pengalaman mistis ketika ada sosok yang membawakan air. “Kita tidak tahu apakah itu halusinasi atau pertolongan Allah,” ujar Lia.
Ketahanan yang Luar Biasa
Di malam pertama, Haikal masih mendengar suara sahabatnya yang mengajak shalat. “Bayangkan, di tengah kegelapan, dia masih ingat shalat,” cerita ibunya. Namun, di hari kedua, suara sahabat-sahabatnya menghilang, dan Haikal menyadari mereka sudah tiada. Lia mengungkapkan, “Kita yang dewasa mungkin tak akan sekuat dia.”
Harapan di Masa Depan
Hingga hari Sabtu, 4 Oktober 2025, Haikal masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Harapan untuk masa depannya tetap menyala, ia ingin melanjutkan sekolah di SMPN 1 Probolinggo dan bercita-cita menjadi tentara. “Dia ingin menjaga negeri,” ucap Lia dengan bangga.
Diketahui bahwa proses evakuasi Haikal berlangsung pada Rabu, 1 Oktober 2025, pukul 15.22 WIB. Ia menjadi korban ke-13 yang ditemukan dari reruntuhan. Senator Lia menegaskan, “Insya Allah mereka syahid. Mereka wafat dalam shalat, dalam pencarian ilmu.”