
Headline24jam.com – Pakar energi dari Bali, Prof. Ida Ayu Dwi Giriantari, memberikan apresiasi terhadap pembangunan Terminal Khusus Liquid Natural Gas (Tersus LNG) di Bali. Menurutnya, proyek ini merupakan langkah penting dalam mendukung transisi energi nasional guna mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2045.
Pentingnya Tersus LNG bagi Kemandirian Energi
Ida menyatakan bahwa kehadiran LNG tidak hanya menyediakan sumber energi yang bersih, tetapi juga memperkuat kemandirian energi dan stabilitas pasokan listrik di Bali. “Ini bukan proyek sesaat, melainkan agenda strategis untuk ketahanan energi daerah,” ujar Ida, menggarisbawahi manfaat jangka panjang proyek tersebut.
Lokasi dan Rencana Pembangunan
Sebelumnya, lokasi Tersus LNG direncanakan berjarak 500 meter dari garis pantai, namun kini dipindahkan sejauh 3,5 kilometer. Penyesuaian ini dilakukan berdasarkan rekomendasi pemerintah pusat demi keselamatan dan tidak mengganggu jalur pelayaran.
Ida juga mencatat adanya pro-kontra terkait proyek ini, yang ia rasa disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat mengenai dampak jangka panjang dari LNG.
Dampak Lingkungan dan Sosial
Ida menekankan bahwa kehadiran LNG berpotensi menghasilkan efisiensi biaya kesehatan dan peningkatan kualitas lingkungan. “Proyek ini juga akan memperkuat posisi Bali sebagai pusat pariwisata hijau,” jelasnya. Lokasi baru yang jauh dari permukiman dianggap lebih sesuai dengan standar keselamatan.
Menjadi Model untuk Daerah Lain
Keberhasilan proyek LNG Bali diharapkan bisa menjadi model untuk daerah lain di Indonesia. “Jika Bali sukses, kita dapat lebih siap mencapai NZE 2045,” tutur Ida.
Persetujuan dari Kementerian Lingkungan Hidup
Sementara itu, Pemprov Bali mengonfirmasi bahwa Kementerian Lingkungan Hidup akan memberikan persetujuan lingkungan untuk pembangunan terminal LNG. Gubernur Bali Wayan Koster telah berkomunikasi dengan Menteri Lingkungan Hidup dalam hal ini.
Koster menjelaskan bahwa perizinan lingkungan, termasuk Analisis Dampak Mengenai Lingkungan (Amdal), ditargetkan akan rampung pada akhir September 2025. “Terminal LNG tersebut telah dipindah untuk menjaga kelestarian ekosistem laut,” imbuhnya.
Dengan langkah-langkah tersebut, proyek LNG di Bali diharapkan bisa berjalan mulus dan mendukung kebutuhan energi bersih bagi masyarakat.