
Headline24jam.com – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tetap berjalan meskipun terdapat laporan kasus keracunan massal di beberapa daerah. Evaluasi menyeluruh terkait program ini sudah dilakukan untuk memastikan perbaikan ke depannya.
Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis
Luhut menyatakan bahwa pemerintah telah memeriksa kelemahan dalam pelaksanaan MBG dan saat ini perbaikan sedang dilakukan. “Yang penting prosesnya kita lihat bagus. Jika ada yang kurang, kita akan perbaiki,” ungkapnya di Jakarta setelah rapat dengan Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana.
Tanggapan Terhadap Desakan Aliansi Ekonom
Pernyataan ini merupakan respons atas desakan dari Aliansi Ekonom Indonesia (AEI) yang meminta penghentian program ini sementara waktu. AEI mengklaim bahwa program tersebut membebani anggaran dan menyebabkan lebih dari 5.000 siswa mengalami keracunan.
Manfaat Jangka Panjang
Menurut Luhut, MBG memiliki manfaat jangka panjang dengan membangun rantai pasok pangan lokal. Ia mengingatkan bahwa program ini baru berjalan selama sembilan bulan dan mengajak semua pihak untuk tidak terburu-buru dalam memberikan kritik.
Peran Pemerintah Daerah
Luhut juga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam distribusi makanan. Ia menjelaskan bahwa distribusi yang tepat sasaran akan tercapai jika pemda diberikan ruang lebih luas untuk berinovasi.
Harapan dan Komitmen Perbaikan
Mantan Menko Marves tersebut memastikan bahwa dalam tiga bulan ke depan, implementasi program akan semakin baik. “Kami akan melakukan pengecekan dan membentuk tim dari DEN untuk mengawasi pelaksanaan program ini lebih dekat,” tutupnya.
Kritik dari Ekonom
Sebelumnya, ekonom Lili Yan Ing menilai bahwa program harus diarahkan kepada penerima yang lebih tepat agar anggaran digunakan secara efektif. Pendapatnya sejalan dengan ekonom Milda Irhamni, yang menekankan perlunya evaluasi dari lembaga independen untuk menghindari konflik kepentingan.
Kesimpulan
Dengan adanya kasus keracunan yang menimpa ribuan siswa, kini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk memastikan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat berjalan dengan lebih baik dan memberikan manfaat yang diharapkan tanpa mengorbankan keselamatan.