
Headline24jam.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan mengganti total gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang runtuh pada 29 September 2025 dan menewaskan 67 orang. Proyek ini didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan bertujuan untuk menjamin keselamatan santri.
Penjelasan Pembangunan Ulang
Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan bahwa biaya perbaikan gedung lama lebih tinggi dibandingkan membangun dari nol. “Lebih murah dibangun baru dari nol, daripada kita tambal sulam,” jelas Dody saat pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar di Jakarta.
Perincian anggaran masih dalam pembahasan, namun Dody memastikan bahwa pembangunan akan sepenuhnya dibiayai dengan APBN, dengan kemungkinan dukungan dari sektor swasta.
Kewenangan Dalam Rekonstruksi
Biasanya, tanggung jawab pembangunan ponpes berada di bawah Kementerian Agama. Namun, mengingat situasi darurat ini, Kementerian PU mengambil alih untuk memastikan rekonstruksi berlangsung cepat.
Langkah Preventif
Muhaimin Iskandar menambahkan, pemerintah akan memperkenalkan layanan hotline bagi masyarakat untuk melaporkan kondisi bangunan sekolah atau pesantren yang berisiko ambruk. “Pesantren yang merasa bangunannya rawan, silakan konsultasi lewat hotline,” ujarnya.
Kronologi Kejadian
Bangunan tiga lantai, termasuk musala, runtuh saat ratusan santri sedang melaksanakan shalat ashar. Hingga 7 Oktober 2025, total korban mencapai 171, dengan 104 orang selamat dan 67 lainnya meninggal.
Investigasi Sementara
Polda Jawa Timur juga mulai menyelidiki kemungkinan kelalaian di balik ambruknya gedung. Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto mengungkapkan, sampai saat ini 17 saksi telah dimintai keterangan dan jumlah ini mungkin akan bertambah.
Dengan adanya langkah-langkah rekonstruksi dan upaya preventif, diharapkan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.