
Headline24jam.com – Nepal kini memiliki pemimpin baru, Sushila Karki, mantan Ketua Mahkamah Agung, yang ditunjuk sebagai Perdana Menteri (PM) ad interim pada 12 September 2026. Penunjukan ini terjadi setelah terjadinya demonstrasi besar yang memaksa pendahulunya, KP Sharma Oli, mundur dari jabatannya.
Tuntutan Rakyat Terhadap Korupsi
Sushila Karki, yang berusia 73 tahun, berkomitmen untuk memenuhi harapan rakyat, khususnya generasi muda atau Gen Z, dalam memberantas korupsi dan meningkatkan tata kelola pemerintahan. Hal ini menjadi krusial menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan pada Maret 2026.
Alasan Protes dan Kerusuhan
Demonstrasi yang berlangsung sejak 8 September dipicu oleh larangan media sosial dan masalah ekonomi yang berkepanjangan. Unjuk rasa tersebut berujung pada pembakaran gedung parlemen dan bangunan pemerintah utama, serta menyebabkan pengunduran diri PM sebelumnya.
Rencana Aksi Karki
“Kita harus beradaptasi dengan cara berpikir Gen Z saat ini,” ungkap Karki dalam pernyataan pertamanya. Menurut Bank Dunia, pengangguran di kalangan penduduk produktif Nepal berusia 15 hingga 24 tahun mencapai 20%. Dengan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita hanya sebesar US$1.447, tantangan besar sedang menanti pemerintah baru ini.
Rapat Pertama dan Memperingati Korban
Dua hari setelah menjabat, Karki memimpin rapat pertama pemerintah di kompleks Singha Durbar, lokasi yang terkena dampak kerusuhan. Ia mengheningkan cipta selama satu menit untuk menghormati korban kerusuhan yang mencapai 72 orang tewas dan 191 lainnya terluka.
Proses Penunjukan yang Intens
Penunjukan Karki dilakukan setelah negosiasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Kepala Staf Angkatan Darat dan Presiden Nepal. Ribuan aktivis muda menggunakan aplikasi Discord untuk mendukung Karki sebagai pemimpin.
Masa Depan Politik Nepal
Saat ini, parlemen Nepal sedang dibubarkan sementara dengan rencana pemilu pada 5 Maret 2026. Karki menegaskan, “Kami tidak akan berada di sini lebih dari enam bulan,” sambil berjanji untuk mengembalikan kekuasaan kepada parlemen yang terpilih.
Harapan Rakyat
Warga Nepal berharap perubahan positif dari pemerintahan Karki, meskipun tantangan yang dihadapi tidak sedikit. “Masalah yang harus ditangani pemerintah tidaklah mudah,” kata Satya Narayan, seorang pemilik toko, menyoroti pentingnya memastikan persatuan dan keharmonisan di negeri tersebut.