Headline24jam.com – Desa Dudepo di Kecamatan Anggrek, Gorontalo Utara, kini menjadi destinasi wisata baru yang digalakkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) serta memberdayakan masyarakat lokal.
Promosi Desa Dudepo sebagai Destinasi Wisata
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo Utara, Robin Daud, menjelaskan bahwa Desa Dudepo dipilih karena keunikan dan keindahannya yang mudah diakses melalui Pelabuhan Anggrek. “Desa kepulauan ini memiliki pantai berpasir putih yang menjadikannya eksotis,” ujar Robin.
Luas pulau Dudepo mencapai 1.100 hektare dan terdiri dari enam dusun dengan total 395 kepala keluarga. Potensi keindahan alam ini diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan.
Kegiatan dan Pelatihan untuk Masyarakat
Dinas Parbud berencana menggelar berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat lokal, termasuk latihan seni pertunjukan, bersih-bersih pantai, dan edukasi calon Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Robin menambahkan, “Kami juga akan mengajarkan pengelolaan penginapan (homestay) dan berkemah (camping), yang diharapkan dapat membantu masyarakat.”
Kegiatan menarik seperti mandi bersama di pantai dan kursus singkat bahasa Inggris untuk siswa SD mendapatkan respons positif dari masyarakat setempat.
Dukungan untuk Pengembangan Desa Wisata
Robin berharap Desa Dudepo dapat menjadi desa wisata yang mandiri dan berkembang berkat potensinya yang luar biasa. “Dukungan dari pemerintah desa dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan target ini,” tambahnya.
Dengan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, Desa Dudepo diharapkan dapat segera menjadi destinasi wisata unggulan di wilayah pesisir Gorontalo.
Tantangan dalam Pengembangan Pariwisata
Sementara itu, pihak berwenang juga menyoroti pentingnya memperkenalkan potensi pariwisata di daerah lain, seperti Kalimantan Barat. Anggota Komisi VII DPR, Alifudin, mengingatkan masyarakat agar memanfaatkan media sosial secara bijak untuk mempromosikan keindahan dan keragaman wisata daerah.
“Dari kuliner hingga destinasi alam, wisata Kalimantan Barat memiliki potensi yang sangat besar. Namun, pengelolaan yang baik masih menjadi tantangan yang harus dihadapi,” jelasnya.
Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalbar, Fahroolyadi, menambahkan bahwa regulasi yang belum sepenuhnya terbit menghambat perkembangan sektor pramuwisata di daerah tersebut.
Dengan langkah-langkah terencana dan kolaborasi yang baik, diharapkan desa-desa seperti Dudepo dapat bertransformasi menjadi tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan lokal maupun internasional.