
Headline24jam.com – Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, mengungkapkan pentingnya kontribusi Al-Khawarizmi dalam perkembangan ilmu kalkulus. Pada masa kejayaannya, kontribusi berharga ini tidak hanya meliputi aspek matematika, tetapi juga berimbas pada sains dan teknologi di Eropa.
Warisan Al-Khawarizmi
Buku masterpiece Al-Khawarizmi, Al-Kitab al-Mukhtashar fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah, menjadi rujukan utama dalam ilmu kalkulus. Buku ini diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk Latin pada abad ke-12. Hingga kini, karya-karya Al-Khawarizmi tetap menjadi sumber rujukan di universitas-universitas terkemuka di Eropa dan Amerika.
Al-Khawarizmi yang ditunjuk sebagai kepala proyek peta dunia oleh Khalifah Al-Ma’mun, juga bekerja sama dengan 70 ahli geografi lainnya. Hasil karya mereka berperan penting dalam pengembangan sains dan teknologi, meski saat itu belum ada sistem hak paten.
Dampak Terhadap Ilmuwan Eropa
Penelitian dan pelatihan yang dilakukan di lembaga yang dipimpin Al-Khawarizmi mengundang ilmuwan dari berbagai latar belakang, termasuk Brahmagupta dan Arya-Bhata. Keduanya berkontribusi dalam bidang astronomi dan aljabar, yang kelak memengaruhi pemikiran ilmuwan Barat seperti Isaac Newton.
Transformasi melalui Aljabar
Aljabar, yang dikenalkan Al-Khawarizmi, membawa perubahan substansial dalam dunia ilmu hitung. Metodologinya, lebih sederhana dengan menggunakan simbol, memudahkan pemahaman konsep-konsep matematis. Contohnya, jika Ahmad memiliki x pulpen dan Siti memiliki 3 buku lebih banyak, perhitungannya dapat dituliskan sebagai y = x + 3.
Pembaruan Berita
Update berita dan artikel menarik lainnya tersedia di Google News melalui RM.ID. Bergabunglah untuk mendapatkan breaking news setiap hari dengan mengklik link Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”.
Dengan memahami lebih dalam tentang kontribusi Al-Khawarizmi, kita bisa melihat bagaimana warisan intelektualnya terus mempengaruhi perkembangan sains hingga kini.