
Headline24jam.com – Tanggal 11 September 2001 tercatat sebagai salah satu hari paling kelam dalam sejarah modern Amerika Serikat. Serangan terkoordinasi yang melibatkan empat pesawat oleh kelompok militan al-Qaeda menargetkan gedung World Trade Center di New York dan Pentagon di Washington D.C., merenggut nyawa hampir 3.000 orang.
Sejarah Tragedi 9/11
Peristiwa ini, dikenal sebagai tragedi 9/11, di orchestrasi oleh 19 anggota al-Qaeda yang membajak empat pesawat komersial. Aksi ini dimulai pada pagi hari, sekitar pukul 05.45, ketika para teroris berangkat dari Bandara Internasional Portland, Maine, menuju California. Beberapa dari mereka bergabung dengan American Airlines Flight 11 di Boston, sementara yang lain lolos dari pemeriksaan di Bandara Internasional Dulles.
Kronologi Serangan
American Airlines Flight 11 lepas landas dari Boston pada pukul 07.59 dengan lima pembajak di dalamnya. Ini diikuti oleh United Airlines Flight 175 yang berangkat tak lama setelahnya. Pukul 08.19, awak Flight 11 melaporkan pembajakan kepada petugas darat. Satu menit kemudian, American Airlines Flight 77 lepas landas dari Washington D.C. dengan lima pembajak.
Tak lama setelah itu, aliansi pembajak berhasil menabrakkan dua pesawat ke Menara Utara dan Selatan World Trade Center, masing-masing pada pukul 08.46 dan 09.03. Sementara itu, American Airlines Flight 77 menghantam Pentagon pada pukul 09.37. United Airlines Flight 93, yang berusaha diambil kembali alih oleh penumpangnya, jatuh di Pennsylvania pada pukul 10.03.
Dampak dan Tragedi
Serangan brutal ini menyebabkan hampir 3.000 jiwa melayang, termasuk lebih dari 400 petugas pemadam kebakaran dan polisi. Osama bin Laden, pemimpin al-Qaeda, menjadi pengatur utama dalam serangan ini, dengan keyakinan bahwa Amerika Serikat merupakan negara yang lemah.
Tragedi 9/11 tidak hanya menyebabkan kerugian jiwa, tetapi juga mengubah tatanan politik, keamanan, dan hubungan internasional di seluruh dunia selama bertahun-tahun setelahnya.
Kesimpulan
Peristiwa 9/11 tetap diingat sebagai trauma kolektif bagi banyak orang, dan penting untuk mengenang sejarah ini. Para korban berjuang dalam keadaan sulit dan tragedi ini menjadi fokus pembelajaran bagi generasi mendatang.
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
© Copyright ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling, atau pengindeksan otomatis tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.