Headline24jam.com – Kecepatan angin di Mars telah terungkap dengan mengejutkan, mencapai hingga 158 kilometer per jam. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa atmosfer Planet Merah, yang selama ini dianggap tipis, sebenarnya memiliki kekuatan angin ekstrem. Temuan ini akan berdampak signifikan pada pemodelan iklim Mars dan misi eksplorasi di masa mendatang.
Mengapa Kecepatan Angin di Mars Sulit Diukur?
Pengukuran kecepatan angin di Mars sebelumnya mengalami kesulitan. Atmosfer planet ini yang sangat tipis menyebabkan pergerakan udara sulit terdeteksi secara langsung. Sebagai hasilnya, estimasi awal mengenai kecepatan angin cenderung konservatif, berkisar di bawah 50 kilometer per jam dengan maksimum 100 kilometer per jam.
Namun, tantangan tersebut telah teratasi melalui pendekatan baru. Tim ilmuwan dari Universitas Bern, Swiss, dan Badan Antariksa Eropa (ESA) menggunakan fenomena alami yang dikenal sebagai dust devil atau setan debu dalam pemetaan pola angin di Mars.
Inovasi Alat dan Metode Pengukuran
Untuk mengumpulkan data yang lebih akurat, tim peneliti memanfaatkan instrumen canggih dari ESA. Dua perangkat utama yang digunakan adalah Kamera Stereo Resolusi Tinggi (HRSC) di Mars Express dan Sistem Pencitraan Permukaan Stereo dan Warna (CaSSIS) di ExoMars.
Kedua alat tersebut memiliki kemampuan pencitraan stereo yang memungkinkan pemantauan area yang sama dalam waktu yang singkat. Menurut Nicolas Thomas, penulis utama studi ini, jeda waktu beberapa detik memungkinkan pengukuran yang tepat terhadap pergerakan dust devil.
Angka yang Mengejutkan
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sebanyak 384 pusaran debu tercatat melalui CaSSIS dan 655 pusaran melalui HRSC. Aktivitas dust devil ini umumnya terjadi di wilayah kering selama musim panas dan semi Mars, dengan puncak antara pukul 11.00 hingga 14.00.
Yang paling mengejutkan adalah kecepatan angin. Di sekitar pusaran debu, kecepatan angin dapat mencapai 44 meter per detik, setara dengan 158 kilometer per jam. Angka ini jauh melampaui batasan yang sebelumnya diperkirakan, menunjukkan bahwa angin di Planet Merah lebih ganas dari yang dibayangkan.
Implikasi bagi Misi Eksplorasi
Temuan ini memiliki implikasi penting bagi perencanaan misi eksplorasi luar angkasa. Wawasan mengenai arah dan kekuatan angin membantu ilmuwan memperbaiki model iklim Mars. Selain itu, data ini penting untuk memprediksi risiko badai debu yang dapat membahayakan wahana antariksa.
Daniela Tirsch dari Pusat Dirgantara Jerman (DLR) mengindikasikan bahwa informasi ini akan membantu dalam menentukan lokasi pendaratan yang paling aman dan efisien.
Memahami Proses Geologi Mars
Selain itu, penelitian ini juga memperkaya pemahaman tentang proses geologi aktif di Mars. Angin yang kuat ditengarai sebagai agen pengubah lanskap yang signifikan. Data mengenai aktivitas angin dapat memberikan petunjuk mengenai pembentukan bukit pasir dan pola di lereng planet.
Valentin Bickel, peneliti utama studi ini, menegaskan bahwa pengukuran ini membuka jalan untuk pemahaman yang lebih baik mengenai aktivitas geologis Mars. Dengan teknologi pencitraan resolusi tinggi dan analisis berkelanjutan, ilmuwan dapat mempelajari karakter Planet Merah yang ternyata masih dipengaruhi oleh angin kencang yang terus-menerus membentuk wajahnya.
Dengan penemuan ini, kecepatan angin di Mars yang luar biasa menunjukkan potensi besar dalam penelitian lebih lanjut, serta menawarkan wawasan mendalam tentang atmosfer dan geologi planet yang selama ini menjadi salah satu fokus utama eksplorasi luar angkasa.