
Headline24jam.com – Timnas Indonesia bersiap menghadapi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah menjalani laga uji coba melawan Lebanon dan Chinese Taipei. Pertandingan tersebut berlangsung pada 5 dan 8 September 2025, di mana mereka meraih kemenangan spektakuler 5-0 atas Chinese Taipei, namun gagal mempersembahkan kemenangan saat menghadapi Lebanon dengan hasil imbang 0-0.
Kualitas Permainan Menjadi Tanggungan
Meski berhasil mengalahkan Chinese Taipei, kualitas permainan Timnas Indonesia perlu ditingkatkan. Saat berhadapan dengan Lebanon, skuad Garuda tidak mampu menembus pertahanan lawan yang bermain sangat defensif.
Pemain Timnas Indonesia, di bawah asuhan Patrick Kluivert, tidak satu pun menciptakan serangan yang mengarah ke gawang selama pertandingan melawan Lebanon. Ini menunjukkan bahwa penting bagi tim untuk meningkatkan serangan mereka.
Skema Serangan Perlu Diversifikasi
Laga melawan Chinese Taipei memberikan banyak peluang, tetapi saat menghadapi Lebanon, persentase serangan yang berhasil menurun drastis. Hal ini menyoroti kebutuhan untuk menyiapkan skema dan alternatif serangan yang lebih efektif saat menghadapi tim lebih tangguh, seperti Irak dan Arab Saudi.
Mengelola Emosi Pemain
Satu tantangan lain yang dihadapi Timnas Indonesia adalah mudahnya pemain terpancing emosi dalam situasi pertandingan, terutama ketika berhadapan dengan tim yang agresif. Di laga melawan Lebanon, beberapa pemain terlihat kehilangan fokus akibat provokasi dari lawan.
Tim asuhan Kluivert perlu belajar untuk mengendalikan emosi guna menjaga konsentrasi permainan, terutama saat menghadapi tim yang mungkin akan menerapkan gaya bermain keras.
Penyusunan Pemain yang Tepat
Dalam persiapan menuju fase selanjutnya, susunan pemain merupakan elemen penting. Kluivert masih mencari kombinasi terbaik untuk timnya. Hal ini terlihat saat ia mengganti komposisi di setiap pertandingan, kecuali Emil Audero yang menjadi satu-satunya starter di kedua laga.
Melihat tantangan yang ada, PR bagi Patrick Kluivert dan Timnas Indonesia adalah memperbaiki kualitas permainan, menyusun skema serangan, mengelola emosi, serta menentukan susunan pemain yang optimal sebelum berlaga di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.