Headline24jam.com – Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengungkapkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah berhasil dengan tingkat keberhasilan 99,99 persen. Program ini ditujukan untuk siswa dan dilaksanakan di berbagai daerah, termasuk di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh 593 di Jakarta Utara.
Keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis
Berdasarkan pengawasan dari Kementerian HAM beserta 20 kantor wilayah di seluruh Indonesia, Pigai menjelaskan bahwa dari 34,31 juta penerima manfaat, hanya terdapat deviasi sebesar 0,0017 persen. “Penyelenggaraan MBG sejauh ini terlaksana dengan baik,” kata Pigai dalam konferensi pers di Gedung Kementerian HAM, Jakarta, pada Rabu (1/10).
Visi Jangka Panjang untuk Generasi Emas
Pigai menekankan bahwa program MBG bukan sekadar kebijakan jangka pendek. Ini adalah bagian dari strategi besar untuk mempersiapkan “generasi emas” Indonesia menuju tahun 2045. “Esensi dari program ini adalah menyiapkan bangsa yang sehat, kenyang, dan pintar,” tegasnya.
Inspirasi dari Negara Maju
Mantan Komisioner Komnas HAM ini menambahkan bahwa kebijakan makanan gratis sudah diterapkan di sejumlah negara maju sejak lama, termasuk Amerika Serikat dan Jerman. “Di Amerika, program ini sudah ada sejak 1942. Jadi wajar jika Indonesia ikut melaksanakan kebijakan serupa,” ujarnya.
Tantangan dalam Pelaksanaan Program
Kendati demikian, Pigai mengakui terdapat kendala teknis di lapangan, seperti dalam proses produksi dan distribusi makanan. Namun, ia meyakini bahwa masalah tersebut tidak merusak keseluruhan program. “Pasti ada sedikit problem, tetapi itu minor,” ujar Pigai.
Dampak Positif Terhadap Siswa
Program MBG juga dikatakan memengaruhi kehadiran dan disiplin siswa. Menurut Pigai, anak-anak lebih rajin ke sekolah, bahkan yang memiliki kondisi fisik kurang sehat pun datang demi menikmati makanan bersama. “Semangat belajar mereka tumbuh karena MBG,” ungkapnya.
Kebersamaan Tanpa Sekat
Pigai menyoroti bahwa program ini berhasil membangun solidaritas di kalangan siswa. “Anak-anak dari berbagai latar belakang bisa menikmati makanan yang sama, tanpa perbedaan,” tambahnya.
Mendorong Peningkatan Kualitas Program
Pigai menekankan pentingnya meningkatkan kualitas program MBG agar manfaatnya semakin terasa. Ia mengajak semua pihak untuk bersama menjaga keberlangsungan program ini. “Tinggal bagaimana kita memperkuat keterampilan dan sistem agar hasilnya maksimal,” tutupnya.
Dengan demikian, program Makan Bergizi Gratis terbukti tidak hanya memberikan gizi bagi anak-anak tetapi juga meningkatkan semangat dan solidaritas di sekolah-sekolah.