Headline24jam.com – Penilaian publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming menunjukkan hasil yang beragam. Survei Indonesia Social Insight (IDSIGHT) mencatat, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjadi figur paling disukai dengan nilai positif mencapai 83,7%, sementara Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menduduki posisi paling tidak disukai dengan 78,4% penilaian negatif.
Penilaian Positif untuk Purbaya
Hasil survei IDSIGHT yang dilakukan antara 24 September hingga 3 Oktober 2025 memproyeksikan Purbaya sebagai sosok yang berhasil menarik perhatian publik, walaupun baru menjabat sekitar sebulan. “Meskipun baru sebulanan menjabat, Menkeu Purbaya menjadi sosok paling difavoritkan oleh publik di antara deretan para pembantu Presiden Prabowo,” ungkap Johan Santosa, Direktur Komunikasi IDSIGHT.
Beliau berhasil membangkitkan optimisme masyarakat melalui gaya kepemimpinan blak-blakan dan kontribusi nyata dalam bidang ekonomi, termasuk alokasi dana Rp 200 triliun untuk kredit produktif. Selain itu, Purbaya juga berjanji akan mendorong pertumbuhan ekonomi antara 6-8% serta melibatkan generasi muda dalam peningkatan ekonomi.
Kinerja Menteri Pertanian dan Agama
Di peringkat kedua, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mendapat penilaian positif sebesar 72,3%. Keberhasilan Amran dalam meningkatkan produksi pangan dan mengejar swasembada beras banyak diapresiasi oleh masyarakat.
Menteri Agama Nasaruddin Umar juga mencetak angka positif sebesar 60,2% berkat perhatian terhadap isu kerukunan beragama dan tanggap cepat dalam situasi robohnya pesantren Al-Khoziny.
Penilaian Negatif bagi Bahlil Lahadalia
Di sisi lain, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengalami penurunan dukungan publik yang signifikan. Penilaian negatif yang tinggi dirasakannya akibat kontroversi termasuk monopoli BBM dan kebijakan yang dinilai tidak populer.
“Publik menyoroti soal monopoli terkait kelangkaan BBM di mana SPBU swasta diminta mengambil kuota impor dari Pertamina,” jelas Johan. Desakan untuk reshuffle kabinet pun semakin menguat sebagai respons terhadap penilaian Bahlil yang terburuk dalam kabinet.
Masalah di Program Makan Bergizi
Kinerja Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana juga mendapat sorotan dengan penilaian negatif 60,3%, terkait maraknya kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kontroversi ini menciptakan dampak pada persepsi publik terhadap kebijakan gizi nasional.
Kesimpulan
Rangkaian survei ini mencerminkan harapan dan kekhawatiran masyarakat terhadap pemerintahan saat ini. Dukungan terhadap beberapa menteri menunjukkan langkah positif menuju perbaikan, sementara tantangan dari menteri lainnya mengundang perhatian untuk segera diaddress agar tidak mengganggu stabilitas pemerintahan.
Dengan data dan informasi yang jelas, survei ini menjadi acuan bagi penilaian kinerja kabinet dan respons terhadap kebutuhan masyarakat di berbagai sektor.