
Headline24jam.com – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meminta maaf terkait anjurannya yang mendorong produksi barang tiruan, khususnya penggunaan merek yang meniru merk terkenal seperti “Doir” yang merupakan plesetan dari “Dior”. Permohonan maaf tersebut disampaikan di Kementerian UMKM, Jakarta, pada Rabu (22/10).
Permohonan Maaf dan Penjelasan
Maman mengungkapkan bahwa saran tersebut merupakan kesalahan dalam penyampaian dan penggunaan analogi. “Saya mohon maaf dan sekali lagi, saya sebagai menteri harus fair untuk mengatakan bahwa itu adalah kesalahan,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa anjuran awalnya adalah untuk memotivasi para produsen lokal agar mengamati, meniru, dan memodifikasi produk internasional guna mengembangkan industri dalam negeri.
Contoh Praktik dari Negara Lain
Menurut Maman, praktik tersebut telah berhasil diterapkan di negara seperti China dan Korea Selatan. Kedua negara tersebut, lanjutnya, mengamati dan meniru produk dari Jepang serta negara-barang barat sebagai langkah awal dalam proses industrialisasi.
Sebagai contoh, Maman menyebut perkembangan Korea Selatan dalam industri kipas angin yang awalnya meniru produk luar negeri, tapi kini sudah memiliki merek sendiri seperti LG. “Dia nirunya bukan plek-plekan tiru dalam arti negatif, dia istilahnya amati, tiru, modifikasi,” jelasnya.
Esensi Anjuran: Kualitas dan Daya Tarik
Maman menegaskan bahwa intisari dari anjurannya adalah untuk meningkatkan produk UMKM Indonesia agar lebih menarik dari segi kemasan dan kualitas. Transformasi produk tiruan diyakini dapat menghasilkan barang berkualitas tinggi dan memperkuat industri dalam negeri.
“Transformasi dengan riset dan pengembangan adalah kunci untuk menghasilkan produk-produk berkualitas,” ungkap Maman, yang juga mencatat keberhasilan Korea Selatan dan China dalam menciptakan produk imitasi yang berkualitas.
Perlunya Perlindungan HAKI
Dalam kesempatan itu, Maman juga menekankan pentingnya perlindungan hak kekayaan intelektual (HAKI). Ia berkomitmen bahwa aspek HAKI tidak dapat diabaikan dalam pengembangan industri.
“Saya mohon maaf jika pernyataan saya ditafsirkan seolah-olah saya mendukung produksi barang KW. Itu 100 persen tidak,” tegasnya.
Anjuran yang Memicu Kontroversi
Sebelumnya, Maman menyampaikan anjuran itu dalam acara “1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran” pada Kamis (16/10). Hal ini dilakukan sebagai strategi agar UMKM dapat bersaing dengan produk-produk dari China, yang juga dikenal memproduksi barang tiruan dari merek terkenal.
Dengan langkah-langkah yang jelas, Maman berharap industri UMKM Indonesia dapat berkembang dengan baik, sambil tetap menghormati hak kekayaan intelektual yang berlaku.