Headline24jam.com – Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, BTN Syariah, berhasil menyalurkan pembiayaan mencapai Rp 50,1 triliun pada Agustus 2025, mengalami pertumbuhan 18,2 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 42,36 triliun. Pertumbuhan yang positif ini terjadi menjelang proses spin-off BTN Syariah dari bank induknya.
Peningkatan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
Sejalan dengan pencapaian pembiayaan, BTN Syariah mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) meningkat sekitar 17,9 persen dari Rp 47,96 triliun menjadi Rp 56,5 triliun pada periode yang sama. Kinerja ini menunjukkan soliditas BTN Syariah sebelum melakukan spin-off.
Pertumbuhan Aset yang Signifikan
Aset Unit Usaha Syariah BTN juga mengalami pertumbuhan sekitar 16,9 persen, dari Rp 57,7 triliun menjadi Rp 67,4 triliun dalam periode satu tahun. Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengungkapkan, tren ini menandakan pertumbuhan yang sehat bagi bisnis syariah di BTN.
Optimalisasi Kinerja Menjelang Spin-off
Nixon menjelaskan bahwa dalam proses spin-off, BTN Syariah akan memastikan kinerjanya tetap optimal. Ini merupakan langkah untuk menunjukkan kesiapan BTN Syariah dalam berdiri sendiri.
Strategi Pembiayaan yang Berhasil
Capaian ini dihasilkan dari strategi pembiayaan yang selektif, perluasan basis nasabah, serta optimalisasi penghimpunan dana dari berbagai segmen, baik ritel maupun institusi. BTN optimis bahwa proses spin-off BTN Syariah akan mencapai target yang ditetapkan.
Proses Spin-off BTN Syariah
Proses spin-off BTN Syariah dari BTN masih menunggu keputusan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang direncanakan pada November 2025. BTN akan menjadi pemegang saham pengendali di Bank Syariah Nasional, yang nantinya akan menerima spin-off BTN Syariah.
Update berita dan artikel menarik lainnya dapat ditemukan di Google News. Bergabunglah dengan grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update” untuk mendapatkan berita pilihan dan breaking news setiap hari.