
Headline24jam.com – Empat dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto kini mengakui kemerdekaan Negara Palestina. Pengakuan ini datang dari Tiongkok, Rusia, Inggris, dan Prancis, sementara Amerika Serikat tetap belum mengikuti jejak tersebut. Hal ini terjadi di tengah tekanan yang meningkat akibat krisis kemanusiaan di Gaza.
Pengakuan Negara-Negara Veto
Pada bulan September 2025, Inggris dan Prancis mengumumkan pengakuan resmi terhadap negara Palestina. Keputusan ini menunjukkan pergeseran signifikan dari dukungan sebelumnya yang cenderung pro-Israel.
Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pengakuan dalam Sidang Umum PBB. Dia menegaskan, “Hari ini, Prancis mengakui negara Palestina,” yang menunjukkan komitmen sejarah terhadap perdamaian di Timur Tengah.
Inggris
Inggris juga mengumumkan pengakuannya pada 21 September. Perdana Menteri Keir Starmer menyatakan, “Hari ini, untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian, Inggris secara resmi mengakui Negara Palestina.” Ini menandai langkah penting setelah lama berpegang pada posisi yang lebih berhati-hati.
Dukungan dari Tiongkok dan Rusia
Tiongkok
Tiongkok telah mengakui Palestina sejak 1988 dan berkomitmen pada solusi dua negara. Beijing secara konsisten mendukung Palestina dan mendesak agar mendapatkan keanggotaan penuh di PBB.
Rusia
Rusia juga memiliki sejarah panjang dalam mendukung kemerdekaan Palestina, dimulai sejak era Uni Soviet. Presiden Vladimir Putin menegaskan, “Kami telah lama mengakui negara Palestina.”
Sikap Amerika Serikat
Hingga kini, Amerika Serikat masih menjadi satu-satunya anggota DK PBB yang belum mengakui Palestina. Walaupun demikian, Presiden Donald Trump baru-baru ini memperkenalkan rencana untuk mengakhiri konflik di Gaza, tetapi tetap menegaskan dukungan kepada Israel.
Implikasi Pengakuan Ini
Langkah pengakuan oleh empat negara veto DK PBB ini menandai perubahan penting dalam dinamika politik internasional terkait perjuangan Palestina. Ini adalah sinyal kuat meningkatnya dukungan global untuk kemerdekaan rakyat Palestina.
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling, atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.