
Headline24jam.com – Semangat dan optimisme memancar di Kelompok Tani Gunungsari I di Desa Gunungsari, Kecamatan Sadananya, saat menggelar panen raya padi pada Selasa, 9 September 2025. Kegiatan ini menunjukkan keberhasilan petani dalam meningkatkan produktivitas padi, bahkan melampaui rata-rata di Kabupaten Ciamis.
Acara Panen Raya yang Meriah
Acara panen raya ini dihadiri oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan, pejabat bidang penyuluhan, serta perwakilan komponen pemerintahan lainnya. Selain itu, hadir juga perwakilan dari BPP Kecamatan Sadananya dan Sekretaris Desa Gunungsari.
Ubinan sebagai Fokus Utama
Pemanenan dilakukan di sawah seluas 25 hektare milik kelompok tani dengan fokus pada kegiatan ubinan. Ubinan ini dilakukan di dua lahan percontohan milik Dayat dan Didi, yang menjadi tolok ukur keberhasilan varietas padi yang ditanam.
Data Pengukuran yang Memuaskan
Pengukuran ubinan menunjukkan hasil yang menggembirakan. Di lahan Dayat dengan varietas Ngaos Mawar seluas 0,04 hektare, terdapat hasil 5,64 kilogram per plot (setara 90,24 Kw/Ha GKP). Sementara, lahan yang sama dengan varietas Cikawasen menunjukkan hasil 4,92 kilogram (78,72 Kw/Ha GKP).
Hasil Optimal di Lahan Didi
Dari lahan yang dikelola Didi, varietas Ngaos Mawar seluas 0,11 hektare menghasilkan 5,34 kilogram, setara dengan 85,44 Kw/Ha GKP. Rata-rata dari ketiga plot ubinan menunjukkan angka 5,3 kilogram, yang berarti 84,80 Kw/Ha GKP.
Dukungan dari Pemerintah
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Ape Ruswandana, menyampaikan bahwa pencapaian ini membuktikan tingkat produktivitas padi kelompok tani berada di level tinggi. “Ini melampaui rata-rata produktivitas padi di Ciamis,” tuturnya.
Arahan untuk Keberlanjutan
Dalam acara tersebut, pihak Dinas Pertanian juga memberikan arahan penting kepada para petani. Hal ini mencakup menjaga keberlanjutan produktivitas serta menerapkan pergiliran varietas sesuai kondisi lingkungan dan iklim.
Harapan untuk Masa Depan
Keberhasilan panen raya padi di Desa Gunungsari mencerminkan kerja sama yang erat antara petani, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. Ape Ruswandana berharap, pencapaian ini bisa menginspirasi kelompok tani lain untuk terus berinovasi demi ketahanan pangan di masa depan.
(Fahmi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)