
Headline24jam.com – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mengumumkan peningkatan pendanaan untuk pengujian produk riset menjadi Rp150 juta per usulan pada tahun 2026. Langkah ini diambil untuk mendukung hilirisasi riset nasional dan memastikan hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh industri.
Peningkatan Pendanaan Riset
Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Yos Sunitiyoso menyatakan bahwa pendanaan yang meningkat dari sekitar Rp65 juta pada tahun ini menjadi Rp150 juta bertujuan untuk mempercepat komersialisasi hasil riset dari kampus. “Kami ingin riset di kampus tidak berhenti di laboratorium,” ujarnya.
Alokasi Anggaran yang Lebih Besar
Yos mengungkapkan bahwa total anggaran untuk kegiatan hilirisasi juga mengalami peningkatan signifikan. Dari sebelumnya Rp22,4 miliar, anggaran tersebut akan naik menjadi Rp50 miliar pada tahun mendatang. Pendanaan ini difokuskan untuk memperkuat tahap pengujian produk hasil riset dari perguruan tinggi.
Sinergi dengan Industri
Dirjen Riset dan Pengembangan, Fauzan Adziman menekankan pentingnya kolaborasi multipihak dalam pendanaan riset. “Riset berdampak hanya bisa dicapai melalui kemitraan dengan berbagai pihak,” ujarnya. Ia menekankan bahwa sinergi dengan industri menjadi kunci agar riset tidak berhenti di tahap prototipe, dan menambahkan, “Kita perlu mendorong riset terapan agar hasilnya benar-benar bisa dimanfaatkan masyarakat.”
Dukungan Pemerintah untuk Riset Prioritas
Pemerintah telah menyiapkan lebih dari Rp3 triliun untuk mendukung riset prioritas nasional. Langkah ini diharapkan mampu mendorong penelitian yang lebih aplikatif dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Dengan penambahan dana dan fokus pada kolaborasi, diharapkan hilirisasi hasil riset dapat lebih cepat terwujud dan membawa dampak positif bagi industri dan masyarakat.