Headline24jam.com – Setelah peluncuran program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh pemerintah pusat, Kota Cimahi, Jawa Barat, mengalami peningkatan signifikan dalam produksi sampah. Setiap hari, volume sampah di kota ini meningkat, menjadikannya tantangan bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi dalam pengelolaan limbah.
Produksi Sampah Meningkat
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, menyatakan bahwa produksi sampah dari rumah tangga telah mencapai 230-250 ton per hari. Program MBG diperkirakan akan menambah jumlah tersebut, terutama dari sisa pengolahan makanan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Produksi dari rumah tangga sudah mencapai 230-250 ton. Dengan adanya MBG, volume sampah pasti akan meningkat. Namun, kami masih menganalisis angka pastinya,” ungkap Chanifah pada Minggu, 16 November 2025.
Kolaborasi dalam Pengelolaan Sampah
DLH Cimahi telah mengundang perwakilan SPGG untuk membahas pengelolaan sampah yang dihasilkan oleh MBG. Pemkot mendukung program ini demi pemenuhan gizi anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Namun, mereka menegaskan bahwa SPPG boleh mengelola sampah secara mandiri, selama dilakukan oleh pihak yang berkompeten dan memiliki sertifikat resmi.
“Jika SPPG mampu mengelola sendiri, itu lebih baik. Tapi jika tidak, DLH siap memberikan bantuan,” tambahnya.
Tantangan Pembuangan Sampah
Di sisi lain, Kota Cimahi masih menghadapi masalah dalam pembuangan sampah akibat pembatasan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. Pembatasan ini diberlakukan berdasarkan Surat Edaran Sekda Provinsi Jawa Barat yang berlaku setiap dua minggu.
Cimahi hanya mendapatkan kuota pembuangan maksimal 119,16 ton per hari atau 1.668,24 ton dalam dua minggu.
“Ritase sudah dibatasi. Awal minggu ini, ada masalah di Sarimukti karena perbaikan jalan, sehingga proses loading menjadi lambat. Kemarin, antrean di jembatan timbang melibatkan lebih dari 80 truk, dan kami harus antre sejak subuh,” tutup Chanifah.