
Headline24jam.com – Penemuan asteroid bernama 2025 PN7 di langit malam mengungkapkan fakta mengejutkan tentang kemungkinan adanya "bulan semu" baru yang telah mengelilingi Bumi selama beberapa dekade. Astronom dari Observatorium Haleakala, Maui, Hawaii, pertama kali mengamati asteroid ini melalui teleskop Pan-STARRS1 pada 30 Juli 2025.
Asteroid 2025 PN7: Ukuran dan Sulit Terlihat
Asteroid 2025 PN7 berukuran sekitar 19 meter, tergolong lebih kecil dibanding meteor Chelyabinsk yang meledak di Rusia pada 2013. Dengan tingkat kecerahan magnitudo 26, asteroid ini sangat redup dan tidak dapat terlihat oleh mata telanjang. Sebagai perbandingan, bintang cerah Sirius memiliki magnitudo sekitar -1,5, sehingga kelemahan visibilitas asteroid ini membuatnya sulit terdeteksi selama beberapa tahun.
Kuasi-Bulan: Fenomena Menarik
Menurut Planetary Society, kuasi-bulan didefinisikan sebagai "sihir gravitasi". Dalam pandangan Bumi, objek seperti 2025 PN7 tampak seperti satelit alami yang mengorbit, namun sebenarnya tetap mengelilingi Matahari. Lintasan asteroid ini tampaknya bergerak beriringan dengan orbit Bumi, menjadikannya terlihat seperti "bulan tambahan".
Jika terkonfirmasi sebagai kuasi-bulan, 2025 PN7 akan bergabung dengan tujuh kuasi-bulan lainnya. Meskipun tampaknya berputar mengelilingi Bumi, asteroid ini tidak terikat secara gravitasi, berbeda dengan Bulan.
Stabilitas Orbit dan Masa Depan
Berdasarkan analisis, asteroid tersebut kemungkinan telah mengelilingi Bumi selama lebih kurang 70 tahun dan diperkirakan akan tetap dekat untuk 60 tahun ke depan. Namun, jalur orbitnya yang tidak stabil bisa mengakibatkan asteroid ini kehilangan posisinya sewaktu-waktu.
Adrien Coffinet, jurnalis asal Prancis dan astronom amatir, menjadi yang pertama menyarankan penamaan kuasi-bulan untuk 2025 PN7 setelah melakukan pengamatan dan analisis orbit pada 30 Agustus 2025.
Peluang Eksplorasi Ruang Angkasa
Analisis menunjukkan bahwa 2025 PN7 sudah muncul dalam data arsip sejak 2014. Namun, keberadaannya baru disadari setelah pengamatan terbaru. Kedekatan kuasi-satelit seperti ini sangat potensial untuk eksplorasi ruang angkasa, menawarkan peluang besar untuk penelitian lebih lanjut.
Misi antariksa China, Tianwen-2, sedang dipersiapkan untuk menargetkan kuasi-satelit lainnya, 469219 Kamoʻoalewa, dengan peluncuran direncanakan tahun depan.
Potensi Penemuan Baru di Tata Surya
Saat ini, astronom percaya bahwa masih ada kemungkinan untuk menemukan kuasi-satelit lain di tata surya yang dekat dengan Bumi. Observatorium Vera C. Rubin yang baru dioperasikan diharapkan dapat berperan penting dalam penemuan objek serupa di masa mendatang.
Penemuan asteroid 2025 PN7 ini mengingatkan kita akan banyaknya rahasia yang tersembunyi di tata surya kita. Kuasi-bulan yang tidak terdeteksi selama puluhan tahun ini telah menemani Bumi dalam perjalanan mengelilingi Matahari. Ini menunjukkan bahwa masih banyak objek yang menunggu untuk ditemukan oleh para ilmuwan di masa depan.