
Headline24jam.com – Seorang nelayan bernama Garvin Watson di Kosta Rika baru-baru ini menemukan hiu oranye langka saat memancing di Taman Nasional Tortuguero. Penemuan ini mengejutkan ilmuwan, karena merupakan pertama kalinya hiu dengan warna yang sangat tidak biasa ditemukan.
Penemuan Hiu Oranye Langka
Hiu yang ditemukan tersebut berukuran sekitar dua meter, sebanding dengan panjang mobil. Dengan kulit berwarna oranye menyala dan mata putih pucat, penemuan ini langsung menarik perhatian ilmuwan yang mengklaim itu adalah hiu perawat pertama yang pernah terkonfirmasi secara ilmiah.
Warna dan Kondisi Langka
Menurut penjelasan ilmuwan, warna oranye pada hiu tersebut disebabkan oleh kondisi langka yang dikenal sebagai xanthism. Fenomena ini membuat hewan memiliki warna keemasan atau oranye, sehingga memberikan penampilan yang mencolok dan unik.
Pengakuan Para Ilmuwan
Xanthism tidak hanya terjadi pada hiu, tetapi juga dapat ditemukan pada ikan, katak, dan reptil lainnya. Namun, kondisi ini tercatat pertama kali pada hiu perawat di Laut Karibia, yang meningkatkan pentingnya penemuan ini dalam kajian biodiversitas laut.
Publikasi dalam Jurnal Ilmiah
Laporan mengenai hiu oranye ini diterbitkan di jurnal Marine Biodiversity. Para ilmuwan menekankan bahwa temuan ini menunjukkan keragaman yang luar biasa dalam kehidupan laut, sekaligus mengingatkan kita bahwa masih banyak misteri di lautan yang belum terpecahkan.
Sorotan Global
Hiu sepanjang dua meter ini berhasil didokumentasikan pada kedalaman 37 meter sebelum dilepaskan kembali ke laut. Menariknya, hiu perawat biasanya memiliki warna cokelat kusam agar bisa menyatu dengan dasar laut. Namun, tampilan mencolok hiu ini menambah ketertarikan dunia pada fenomena ini.
Kelainan Pigmen yang Terkait
Laporan dari jurnal Marine Biodiversity menyebutkan hiu tersebut memiliki dua jenis kelainan pigmen langka: xanthism dan albinisme parsial. ini menyebabkan tubuh hiu tampak kuning-oranye dan matanya berwarna putih pucat tanpa iris. Penemuan ini dianggap sebagai albino-xanthochromism dan belum pernah tercatat sebelumnya di Karibia maupun Pasifik Kosta Rika.
Tantangan Adaptasi dan Bertahan Hidup
Warna cerah serta mata putihnya seharusnya membuat hiu ini lebih mudah terlihat oleh predator maupun mangsanya. Secara teori, kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan bertahan hidup. Namun, hiu oranye ini mampu mencapai ukuran dewasa sekitar dua meter, menunjukkan bahwa kelainan pigmen tidak selalu menjadi penghalang dalam ekosistem.
Pertanyaan yang Muncul
Fenomena penemuan hiu oranye langka ini memunculkan beragam pertanyaan dalam komunitas ilmiah. Apakah ini hanya kejadian sekali atau menandakan variasi genetik baru dalam populasi hiu perawat? Perubahan lingkungan, seperti suhu laut akibat krisis iklim, juga dipertanyakan bagaimana hal tersebut berperan dalam munculnya kelainan pigmen ini.
Pentingnya Penelitian Lanjutan
Para peneliti menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk menjawab berbagai pertanyaan yang muncul. Pemantauan terhadap populasi hiu perawat di Karibia harus mencakup aspek keragaman genetik, bukan hanya jumlahnya. Keragaman genetik menjadi kunci untuk menjaga ketahanan spesies terhadap perubahan lingkungan.
Fenomena Warna dalam Dunia Satwa
Penemuan hiu oranye langka ini menambah daftar satwa dengan variasi warna yang tidak biasa. Contoh lain termasuk manta ray merah muda di Great Barrier Reef, gorila albino Snowflake, dan orangutan albino Alba. Ini menunjukkan bahwa variasi pigmen langka dapat terjadi pada berbagai jenis hewan, memperkaya pemahaman kita tentang dinamika genetik dalam alam.