
Headline24jam.com – Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) di Pangandaran menegaskan penolakannya terhadap keberadaan Keramba Jaring Apung (KJA) di Pantai Timur. Penolakan ini disebabkan oleh gangguan yang ditimbulkan KJA terhadap aktivitas nelayan dan konservasi, serta kegiatan wisata air.
Penolakan yang Kuat
Ketua HNSI Kabupaten Pangandaran, Jeje Wiradinata, menyatakan bahwa pihaknya akan terus berjuang menentang KJA di wilayah tersebut. Menurutnya, keberadaan KJA tidak hanya mengganggu nelayan, tetapi juga merusak ekosistem di Pantai Timur.
Komunikasi yang Tertunda
Jeje menjelaskan bahwa mereka berencana untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak, seperti Gubernur Jawa Barat dan DPRD Jabar. Namun, rencana tersebut terhambat oleh situasi kerusuhan yang terjadi baru-baru ini.
“Ya nanti takutnya audiens ke Jawa Barat, nanti ada yang menyangka mau demo seperti yang kemarin,” tuturnya kepada wartawan pada Senin (8/9/2025).
Sikap yang Teguh
Sikap penolakan HNSI terhadap KJA dinyatakan final dan tidak akan berubah. Jeje berjanji akan terus berkonsultasi dengan rekan-rekannya mengenai masalah KJA di Pantai Timur Pangandaran.
Dia juga menekankan bahwa KJA sangat mengganggu aktivitas masyarakat setempat. Di samping itu, ia meminta evaluasi terhadap izin lokasi dan persyaratan lain yang berkaitan dengan KJA. (Ala Heryana/R6/HR-Online)