Headline24jam.com – Perkumpulan Telapak mengapresiasi inovasi pengelolaan limbah yang dilakukan oleh Harita Nickel di Pulau Obi, Halmahera Selatan. Dalam laporan observasi yang dirilis pada Juni 2025, tim yang dipimpin Dickson Aritonang mencatat pemanfaatan slag nikel sebagai bahan konstruksi dan media tanam.
Inovasi dalam Pengelolaan Limbah
Harita Nickel menerapkan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang menghasilkan slag nikel sebagai sisa proses produksi. Limbah ini, yang dikategorikan sebagai non-B3, dikelola untuk meminimalisir dampak negatif dan memberikan manfaat bagi ekosistem dan masyarakat setempat.
Pemanfaatan Slag Nikel
-
Terumbu Karang Buatan
Slag nikel digunakan untuk membuat terumbu karang buatan yang ditempatkan di laut. Material ini terbukti aman bagi ekosistem laut dan kini telah mulai dihuni oleh karang alami. -
Bahan Konstruksi
Selain itu, slag nikel diolah menjadi batako, paving block, dan gorong-gorong. Produk ini dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur di sekitar lokasi operasi Harita Nickel. -
Media Tanam
Slag nikel juga digunakan sebagai media tanam dalam proyek reklamasi dan penghijauan. Penelitian dari Institut Pertanian Bogor menunjukkan potensi slag sebagai alternatif media pertanian.
Dampak Lingkungan dan Ekonomi
Upaya pengelolaan limbah ini mendukung penerapan konsep Zero Waste Mining, yang bertujuan untuk mengurangi limbah dan menerapkan ekonomi sirkular. Menurut laporan Telapak, “Pemanfaatan slag nikel menunjukkan komitmen Harita Nickel dalam mengelola limbah secara bertanggung jawab dan inovatif.”
Komitmen terhadap Lingkungan
“Inisiatif ini membuktikan bahwa industri nikel dapat berfungsi harmonis dengan kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambah laporan tersebut.
Dengan berbagai inovasi ini, Harita Nickel tidak hanya berupaya mengurangi limbah tetapi juga berkontribusi secara positif terhadap lingkungan dan kesejahteraan komunitas lokal.