Headline24jam.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, Jawa Barat, telah melakukan penelusuran artefak purbakala di Situs Rajegwesi, Desa Sinartanjung, Kecamatan Pataruman. Penelusuran ini dilakukan setelah adanya informasi dari relawan budaya yang berminat meneliti kawasan tersebut.
Penelitian di Situs Cagar Budaya
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Banjar, Tatang Heryanto, menjelaskan bahwa fokus utama pihaknya saat ini adalah penelitian terkait Situs Cagar Budaya Candi Rajegwesi. Namun, mereka merespons positif tawaran relawan untuk melakukan penelusuran artefak.
Tatang pun mengungkapkan bahwa tim pendampingan dari Disdikbud terjun langsung untuk membantu proses penelusuran tersebut, yang berhasil menemukan sejumlah artefak di sekitar lokasi.
“Walaupun kami sedang fokus pada Situs Candi, kami tetap siap membantu tim relawan dalam penelusuran artefak,” ujar Tatang kepada wartawan pada Minggu, 16 November 2025.
Dua Situs Penting di Banjar
Saat ini, terdapat dua situs yang dianggap sebagai objek cagar budaya di Kota Banjar, yaitu Situs Rajegwesi dan Situs Bagusantri. Kedua situs ini memiliki peninggalan berupa bata merah yang diduga berasal dari abad ke-8 Masehi, dan hingga kini masih dalam kondisi baik.
Tatang menambahkan, bentuk asli dari Candi di lokasi tersebut belum dapat diprediksi tanpa dilakukan eskavasi lebih lanjut. Meskipun demikian, jejak berupa bata merah masih bisa terlihat.
Rencana Pengukuhan Status Cagar Budaya
Disdikbud Kota Banjar kini sedang melakukan penelitian dan pendokumentasian untuk menciptakan arsip terkait Situs Cagar Budaya di wilayah tersebut. Mereka juga berencana untuk mengajukan status Situs Candi Rajegwesi dari Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) menjadi Objek Cagar Budaya (OCB) pada tahun 2026.
“Status saat ini masih ODCB. Kami akan ajukan agar ditetapkan sebagai Cagar Budaya, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai wisata edukasi,” jelasnya.
Dengan adanya langkah ini, diharapkan Situs Rajegwesi dapat menjadi destinasi edukasi yang menarik bagi masyarakat dan wisatawan. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)