
Headline24jam.com – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Mukhtarudin, mengungkapkan optimisme terhadap pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai peluang kerja yang besar bagi warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri, terutama dalam sektor perhotelan dan kesehatan. Hal ini disampaikan pada selasa (21/10/2025) saat menanggapi kebutuhan tenaga kerja di Eropa.
Fokus Sektor Pekerjaan
Mukhtarudin menyebutkan bahwa ada kebutuhan signifikan untuk pekerja terampil di bidang seperti pengelasan, hospitalitas, dan berbagai sektor skilled workers lainnya. “Kesempatan ini merupakan momentum bagi kami untuk mempercepat program pelatihan dan penempatan pekerja migran yang terampil,” ujarnya.
Persiapan Pelatihan dan Penempatan
Menteri P2MI ini menekankan pentingnya melakukan persiapan melalui program pelatihan bahasa asing dan sertifikasi skill khusus. “Kami akan menyusun roadmap penempatan agar pekerja kita bisa bersaing secara global,” tambahnya. Program pelatihan ini mencakup bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Jepang, dan Korea.
Prioritas Pekerjaan Domestik
Walaupun peluang ekspor tenaga kerja cukup menjanjikan, Mukhtarudin menegaskan bahwa penciptaan lapangan kerja domestik tetap menjadi prioritas. Pemerintah juga menyadari kebutuhan pasar tenaga kerja di dalam negeri yang besar.
Kerja Sama dengan Kementerian Terkait
Mukhtarudin berencana berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan untuk program bahasa, Kementerian Kesehatan untuk sertifikasi caregiver, serta Kementerian Ketenagakerjaan untuk pelatihan welder dan skilled workers.
Perlindungan Pekerja Migran
Dalam kebijakan ini, Pemerintah Kabinet Merah Putih juga berkomitmen untuk memberikan perlindungan penuh kepada pekerja migran, termasuk asuransi dan kontrak kerja yang adil. Inisiatif ini diharapkan akan memperkuat hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara lain.
Permintaan Tenaga Kerja dari Eropa
Prabowo memaparkan bahwa kepala negara di Eropa secara langsung mengekspresikan permintaan untuk pengiriman pekerja Indonesia. “Mereka membutuhkan tenaga kerja karena tidak ada yang mau bekerja di sektor tersebut,” jelas Prabowo saat memimpin sidang kabinet paripurna.
Melalui inisiatif ini, diharapkan Indonesia dapat menjadi pemasok tenaga kerja terampil yang berkualitas di pasar global.