
Headline24jam.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta pada Minggu, 31 Agustus 2025. Rapat ini dilakukan dalam situasi darurat politik dan sosial akibat demonstrasi yang menuntut evaluasi terhadap anggota DPR.
Langkah Tegas untuk Memulihkan Kepercayaan Publik
Dalam sidang tersebut, diputuskan langkah-langkah tegas, termasuk pencabutan keanggotaan bagi anggota DPR yang terlibat dalam kontroversi. Moratorium kunjungan kerja luar negeri juga diberlakukan mulai 1 September 2025, untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintahan.
Keterbukaan Aspirasi Masyarakat
Presiden Prabowo menekankan pentingnya keterbukaan terhadap aspirasi masyarakat. Ia mendorong kementerian dan lembaga untuk membuka akses bagi publik dalam menyampaikan masukan secara damai. Namun, ia juga menegaskan bahwa aparat akan bertindak tegas terhadap aksi yang bersifat anarkis.
Poin-Poin Penting dari Rapat Kabinet
Berikut adalah ringkasan lima poin penting yang dihasilkan dari rapat kabinet Presiden Prabowo:
1. Tindak Tegas Anggota DPR yang Kontroversial
Pimpinan partai politik diminta untuk mengambil tindakan tegas terhadap anggota DPR yang menyampaikan pernyataan keliru. Mulai 1 September 2025, partai dapat mencabut keanggotaan anggota yang melanggar.
2. Proses Pemeriksaan Kasus Affan
Presiden menekankan perlunya proses pemeriksaan yang cepat, transparan, dan dapat diakses publik terkait petugas yang terlibat dalam kasus Affan.
3. Evaluasi Tunjangan DPR
Pimpinan DPR diminta untuk mengevaluasi besaran tunjangan anggota dan memberlakukan moratorium untuk kunjungan kerja ke luar negeri.
4. Ruang Aspirasi bagi Masyarakat
Seluruh kementerian, lembaga, dan DPR diharapkan dapat mengundang tokoh masyarakat serta mahasiswa untuk dialog langsung dan menerima masukan secara terbuka.
5. Polisi sebagai Pelindung Masyarakat
Presiden mengingatkan aparat kepolisian agar fokus pada perlindungan masyarakat dan fasilitas umum yang menggunakan dana rakyat.
Menuju Stabilitas Nasional
Rapat ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas nasional, yang dianggap krusial untuk mendorong pemulihan ekonomi. Presiden menutup arahannya dengan menyerukan agar semua elemen bangsa menjaga persatuan demi masa depan yang lebih baik dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.