Headline24jam.com – Alabama mengeksekusi Anthony Boyd, seorang narapidana berusia 54 tahun, pada Kamis malam (23/10) menggunakan gas nitrogen. Boyd dihukum akibat pembunuhan seorang pria pada tahun 1993 terkait utang narkoba senilai $200. Eksekusi ini menimbulkan kontroversi, karena metode ini dianggap oleh banyak pihak sebagai “bentuk hukuman yang kejam dan tidak biasa.”
Rincian Eksekusi
Menurut laporan dari Al Jazeera, Boyd tetap bersikukuh bahwa ia tidak bersalah. Dalam pernyataan terakhirnya, ia mengatakan, “Saya tidak membunuh siapa pun. Keadilan tidak akan terwujud sampai kita mengubah sistem ini.” Boyd dieksekusi setelah 30 tahun menghabiskan waktu di penjara dan sebelumnya kalah dalam banding untuk dieksekusi dengan regu tembak.
Penggunaan Gas Nitrogen
Metode gas nitrogen digunakan sebagai alternatif suntikan mematikan yang mengalami berbagai komplikasi. Meskipun demikian, penggunaan metode ini masih menuai kritik karena dapat memperpanjang durasi eksekusi. Selama eksekusi, Boyd dilaporkan mengalami kejang dan terus bernapas selama lebih dari 20 menit sebelum akhirnya dinyatakan meninggal.
Penolakan oleh Mahkamah Agung
Mahkamah Agung AS juga menolak pembelaan Boyd yang menyatakan bahwa penggunaan gas nitrogen melanggar Amandemen Kedelapan Konstitusi AS yang melarang “hukuman yang kejam dan tidak biasa.” Tiga hakim liberal, Sonia Sotomayor, Elena Kagan, dan Ketanji Brown Jackson, menentang keputusan tersebut dan menggambarkan gas nitrogen sebagai metode yang menyiksa.
Kasus yang Kontroversial
Kasus yang membawa Boyd ke kursi eksekusi sebagian besar didasarkan pada kesaksian saksi tanpa dukungan bukti fisik, dan berlangsung di wilayah dengan tingkat hukuman mati per kapita tertinggi di negara ini. Boyd dijatuhi hukuman mati pada tahun 1995 dengan suara juri 10-2.
Dengan eksekusi ini, Alabama menandai penggunaan gas nitrogen untuk ketujuh kalinya sejak Januari 2024, menambah daftar panjang kontroversi seputar hukuman mati di negara bagian ini.