Headline24jam.com – Kepolisian Australia menangkap seorang pria berusia 60 tahun setelah ia melepaskan sekitar 100 tembakan di jalan raya yang ramai di Inner West, Sydney, pada Minggu (5/10) sore. Insiden ini mengakibatkan sedikitnya 20 orang terluka, meskipun pihak berwenang menegaskan bahwa tidak ada hubungan dengan terorisme atau kejahatan terorganisasi.
Kronologi Penembakan
Pejabat Kepolisian New South Wales, Stephen Parry, mengungkapkan bahwa antara 50 hingga 100 peluru ditembakan secara acak. Tembakan tersebut diarahkan ke kendaraan dan petugas yang melintas saat itu.
Tindakan Kepolisian
Polisi segera mengepung area tersebut, menutup akses jalan, dan menggrebek sebuah unit di atas bangunan pertokoan. Mereka menyita dua senapan dan menangkap pelaku, yang mengalami cedera selama penangkapan. “Pelaku sudah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan,” lanjut Parry. Saat ini, belum ada dakwaan resmi yang dikenakan kepada pelaku.
Korban dan Saksi Mata
Seorang pria melaporkan diri ke rumah sakit akibat luka tembak, sementara 19 korban lainnya mengalami cedera akibat serpihan kaca dan logam. Beberapa dari mereka dirawat di rumah sakit terdekat. Joe Azar, seorang saksi mata, menjelaskan bahwa ia awalnya mengira suara tembakan adalah bunyi kembang api, hingga tiba-tiba kaca depan mobilnya pecah.
Penilaian Kepolisian
Kepala Kepolisian New South Wales, Mal Lanyon, menyebutkan insiden ini “serius dan menakutkan.” Penyidikan masih berlangsung, dan hingga saat ini, motif dari pelaku belum diketahui. “Tidak ada indikasi bahwa ini serangan teror atau berkaitan dengan kelompok kriminal,” katanya dalam pernyataan kepada stasiun radio 2GB.
Kejadian Terkait di Australia
Australia jarang mengalami insiden penembakan massal setelah pelarangan kepemilikan senjata otomatis dan semi-otomatis pada 1996, menyusul tragedi Port Arthur yang menewaskan 35 orang. Namun, kasus serupa terjadi sebelumnya, seperti pada Agustus 2025, ketika seorang pria bernama Dezi Freeman melarikan diri setelah diduga membunuh dua polisi dan masih buron.
Artikel ini dibuat untuk memberikan informasi terkini dan tepercaya mengenai insiden penembakan di Sydney.
Reporter: Juliana Belence