Headline24jam.com – Sebuah jet tempur Tejas Angkatan Udara India mengalami kecelakaan fatal saat demonstrasi di Dubai Airshow pada 21 November. Kecelakaan tersebut mengakibatkan hilangnya nyawa pilot tunggal, Komandan Wing Namansh Syal. Angkatan Udara India mengungkapkan rasa duka cita mendalam dan menyatakan akan mengadakan penyelidikan untuk mengidentifikasi penyebab insiden ini.
Kecelakaan Fatal di Dubai
Rekaman penerbangan menunjukkan pesawat terbang beberapa kali di lokasi pameran sebelum kehilangan kendali dan jatuh di Bandara Internasional Al Maktoum. Insiden ini terjadi setelah laporan mengenai kebocoran oli yang dialami oleh pesawat selama acara tersebut.
Dampak pada Program Tejas
Kecelakaan ini menjadi bencana humas yang signifikan bagi program Tejas, yang merupakan pesawat tempur utama dalam negeri India. Meskipun telah 24 tahun berlalu sejak penerbangan pertamanya, pesawat ini masih mengalami penundaan dan peningkatan dalam pelayanannya. Program tersebut mengandalkan komponen impor dari negara lain, guna mengatasi keterbatasan industri lokal.
Tantangan dalam Pemasaran
India telah berupaya untuk memasarkan Tejas ke luar negeri. Namun, biaya pengadaan pesawat tempur ini sekitar 72 juta dolar AS per unit, yang dianggap tidak bersaing dengan pesawat tempur yang lebih berat dan lebih canggih, seperti Su-30MKI. Kecelakaan ini dapat memperburuk tantangan pemasaran yang sudah ada.
Kejadian Sebelumnya
Sebelumnya, India juga mengalami kemunduran dalam hal hubungan masyarakat ketika antara satu hingga empat pesawat Rafale yang baru diperoleh ditembak jatuh oleh pasukan Pakistan pada Mei 2025. Pengadaan Rafale sebelumnya memang telah menimbulkan kontroversi karena biayanya yang sangat tinggi dan kemampuan yang diragukan.
Fokus pada Pengembangan Pesawat Tempur
Tidak jelas apakah kecelakaan ini akan memengaruhi fokus Kementerian Pertahanan India dalam mengembangkan pesawat tempur dalam negeri. Namun, terdapat laporan bahwa kementerian tersebut diharapkan menandatangani kontrak besar untuk pengadaan pesawat tempur generasi kelima, Su-57 dari Rusia.
Prioritas Masa Depan
Seiring India menghadapi perubahan keseimbangan kekuatan udara, Su-57 diharapkan dapat memberikan kemampuan yang lebih baik dibandingkan Tejas generasi keempat, yang lebih ringan namun kurang mumpuni. Keputusan mengenai prioritas pendanaan untuk pengembangan pesawat tempur akan menjadi tantangan dalam waktu dekat.
Kecelakaan ini menambah berbagai tantangan yang dihadapi oleh program Tejas dan perlu menjadi perhatian serius bagi Angkatan Udara India dalam upaya meningkatkan armada tempurnya.