
Headline24jam.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan oleh pemerintah menunjukkan kemajuan signifikan setelah melakukan evaluasi menyusul insiden keracunan. Meskipun mengalami tantangan, program ini berupaya meningkatkan aspek keamanan bagi siswa yang menerima manfaat.
Evaluasi dan Perbaikan Program MBG
Pemerintah melakukan evaluasi sistematis terhadap pelaksanaan program MBG, terutama dalam menjamin keamanan makanan bagi siswa. Insiden keracunan makanan yang terjadi sebelumnya menarik perhatian, termasuk dari Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya perbaikan dalam pelaksanaan program ini.
Langkah Inovatif untuk Kualitas Gizi
Hasil evaluasi telah memicu perbaikan dari pihak pelaksana program MBG di lapangan. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kini berkomitmen untuk mengikuti standar operasional prosedur (SOP) dan menerapkan langkah-langkah inovatif dalam penyediaan makanan bergizi. SPPG Cinere, contohnya, melakukan proses pengolahan dan penyajian makanan dengan lebih hati-hati.
Proses Pengemasan yang Aman
Di SPPG Cinere, makanan yang disajikan tidak hanya memenuhi standar keamanan, tetapi juga menawarkan menu yang disesuaikan dengan selera siswa. Proses pengemasan makanan diperhatikan dengan seksama, di mana makanan didiamkan selama satu hingga dua jam sebelum dimasukkan ke dalam wadah.
Sertifikasi dan Kesehatan Pekerja
SPPG juga memastikan semua pekerja memiliki sertifikat penjamah makanan untuk menjamin keamanan bahan pangan. Sertifikat ini dikeluarkan dengan melibatkan Badan Gizi Nasional (BGN) dan lembaga-lembaga terkait lainnya. Selain itu, kesehatan para pekerja diperiksa secara berkala setiap bulan.
Kolaborasi dengan Puskesmas
Untuk menjaga kesehatan pekerja dan memastikan kualitas makanan, SPPG bekerja sama dengan puskesmas setempat. Langkah ini penting tidak hanya untuk mengoptimalkan penyediaan makanan, tetapi juga untuk meminimalisir risiko terhadap kesehatan siswa penerima manfaat.
Dengan berbagai upaya ini, diharapkan program MBG dapat meningkatkan kualitas gizi anak-anak dan mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.