Headline24jam.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia mengalami perlambatan yang signifikan saat ia dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto. Hal ini disebabkan oleh kebijakan fiskal dan moneter yang dianggap tidak tepat, serta penarikan uang dari sirkulasi ekonomi.
Kondisi Ekonomi Saat Pelantikan
Dalam sebuah sarasehan yang berlangsung di Jakarta pada 28 Oktober, Purbaya mengatakan bahwa sejak satu hingga satu setengah tahun terakhir, ekonomi secara bertahap melambat. “Ekonomi kita sedang melambat cukup signifikan,” ujarnya.
Kebijakan yang Menghambat Pemulihan
Purbaya menyatakan bahwa sejumlah kebijakan pemerintah justru menghambat laju pemulihan yang telah terlihat pada awal tahun. Dari bulan Januari hingga April, ada perbaikan, namun memasuki bulan Mei hingga Agustus, ekonomi kembali tertekan.
Pendekatan Ekonomi yang Diperlukan
Menteri Keuangan menjelaskan bahwa kebijakan ekonomi seharusnya bersifat counter cyclical, yaitu bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ketika kondisi ekonomi sedang terpuruk. Ia memberikan penekanan terhadap pentingnya tidak meningkatkan pajak dalam situasi seperti ini, karena dapat memperburuk keadaan.
Pentingnya Mengoptimalkan Dana yang Ada
Purbaya juga menyoroti bahwa ia memilih untuk memfokuskan pengeluaran dana pemerintah yang mengendap di Bank Indonesia senilai Rp 200 triliun. Strategi ini, menurutnya, adalah langkah sederhana namun efektif untuk menggerakkan ekonomi.
Kesimpulan
Dengan pendekatan realistis dan strategis, Purbaya Yudhi Sadewa berharap dapat mendorong perbaikan di sektor ekonomi, tanpa membebani masyarakat dengan kebijakan pajak yang tidak tepat sasaran. “Langkah yang saya ambil adalah untuk mendorong pertumbuhan, bukan memperburuk keadaan,” tandasnya.
()*