Headline24jam.com – Tiongkok dan Jepang terlibat dalam perseteruan diplomatik yang memuncak setelah Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, mengeluarkan pernyataan mengenai potensi keterlibatan negaranya di Taiwan. Ketegangan ini terjadi setelah Takaichi menegaskan bahwa serangan militer Tiongkok terhadap Taiwan dapat berdampak pada kelangsungan hidup Jepang.
Tanggung Jawab Diplomatik
Tiongkok mengambil tindakan dengan memanggil duta besar Jepang di Beijing. Kementerian Luar Negeri Tiongkok meminta Takaichi untuk mencabut pernyataannya yang dianggap provokatif. Pada hari yang sama, Jepang juga menyampaikan protes atas pernyataan diplomat Tiongkok di media sosial yang merespons pernyataan Takaichi.
Imbauan untuk Warga Tiongkok
Menghadapi situasi ini, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengimbau warganya untuk menunda kunjungan ke Jepang. Mereka menyebut pernyataan pemimpin Jepang sebagai pemicu memburuknya suasana pertukaran antarmasyarakat yang berpotensi membahayakan keselamatan warganya di Jepang.
Reaksi Tiongkok
Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok, Sun Weidong, menyatakan bahwa pernyataan Takaichi adalah “sangat salah dan berbahaya.” Dalam pertemuan dengan duta besar Jepang, dia memperingatkan bahwa “siapa pun yang berani mencampuri urusan reunifikasi Tiongkok akan menghadapi konsekuensi serius.”
Sun juga menegaskan bahwa isu Taiwan merupakan “garis merah” yang tidak bisa diganggu gugat, dan mengingatkan bahwa 1,4 miliar rakyat Tiongkok tidak akan menoleransi intervensi asing.
Posisi Jepang
Duta Besar Jepang, Kenji Kanasugi, menyampaikan posisi negaranya dan menyangkal argumen Tiongkok, namun tidak merinci lebih lanjut. Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, menegaskan bahwa negara mereka tidak akan berkompromi dalam hal kedaulatan dan integritas wilayah.
Peringatan Militer
Kementerian Pertahanan Tiongkok memperingatkan bahwa jika Jepang terlibat dalam masalah Taiwan, Tokyo akan menghadapi kekalahan melawan Tentara Pembebasan Rakyat yang siap berjuang.
Pernyataan Takaichi
Meskipun ketegangan meningkat, Takaichi tetap pada pendiriannya. Ia menyampaikan bahwa pernyataan tersebut mencerminkan skenario terburuk dan konsisten dengan kebijakan pemerintah Jepang yang ada.
Ketegangan ini menunjukkan betapa kompleks dan sensitifnya hubungan Jepang-Tiongkok, terutama dalam konteks isu Taiwan.