
Headline24jam.com – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaporkan serangan kawanan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang telah merusak 50 hektare lahan pertanian di beberapa wilayah hingga pertengahan September 2025. Kerugian ini terjadi di Kabupaten Bantul, Kulon Progo, Sleman, dan Gunungkidul.
Dampak Serangan Monyet
Kepala DPKP DIY, Syam Arjayanti, mengungkapkan bahwa tanaman yang menjadi sasaran meliputi jagung, kacang tanah, padi, dan ubi kayu. “Kerugiannya lumayan juga. Itu sudah hampir merata semua kabupaten terdampak kera ekor panjang,” ujarnya dalam konferensi pers pada 29 September.
Rincian Kerusakan
Berdasarkan data DPKP, lahan yang rusak terdiri dari delapan hektare di Bantul dan 42 hektare di Gunungkidul. Kerusakan paling signifikan terjadi pada lahan jagung seluas 21 hektare, diikuti oleh ubi kayu 16 hektare, kacang tanah 12 hektare, dan padi satu hektare.
Penyebab Penurunan Habitat
Syam menjelaskan bahwa monyet ekor panjang bukanlah satwa yang dilindungi di Indonesia. Namun, tindakan pembunuhan terhadap primata tersebut tetap tidak diizinkan karena mendapat perhatian dari komunitas internasional. Ia mencatat bahwa perusakan tanaman pertanian oleh monyet ini disebabkan oleh berkurangnya habitat alami mereka, yang membuat mereka mencari sumber pangan di lahan pertanian.
Upaya Pengendalian
DPKP DIY telah berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk merumuskan langkah-langkah pengendalian yang efektif terhadap populasi monyet tersebut. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meminimalisir kerugian di sektor pertanian ke depannya.