
Headline24jam.com – Kota Medan sedang melakukan perbaikan sistem transportasi publik dengan meluncurkan bus listrik sebagai bagian dari upaya modernisasi. Perubahan ini dimulai sejak 22 November 2020 dan bertujuan untuk memberikan solusi angkutan umum yang lebih ramah lingkungan dan efisien bagi masyarakat.
Perkembangan Transportasi Umum di Medan
Pemerintah Kota Medan berinovasi dengan mengganti bus diesel menjadi bus listrik. Ini merupakan langkah signifikan dalam mewujudkan transportasi publik yang lebih modern dan berkelanjutan. Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Medan per Juli 2025, 95,12 persen penduduk masih mengandalkan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor, sementara penggunaan angkutan umum hanya mencapai 4,8 persen.
Tantangan dan Ketersediaan Angkutan Umum
Setiap harinya, sekitar 4,5 juta perjalanan internal dilakukan di Kota Medan, dengan lebih dari 600 ribu perjalanan komuter. Ini menunjukkan adanya tantangan besar bagi pemerintah untuk menarik warga beralih ke transportasi publik. Program Trans Metro Deli, yang diluncurkan sejak 2020, hadir sebagai solusi untuk memudahkan masyarakat berkeliling kota dengan 72 bus yang mengoperasikan lima koridor utama.
Rute dan Pembayaran
Lima koridor tersebut menghubungkan beberapa terminal utama, termasuk Terminal Pinang Baris dan Lapangan Merdeka. Pembayaran dilakukan secara non-tunai melalui aplikasi Teman Bus dengan tarif yang sangat terjangkau: Rp 4.300 untuk umum dan Rp 2.000 untuk mahasiswa dan disabilitas.
Inovasi Masa Depan: Bus Listrik Medan
Peluncuran bus listrik oleh Pemerintah Daerah pada 24 November 2024 menandai era baru untuk transportasi di Medan. Saat ini, terdapat 60 unit bus listrik dengan lebih dari 260 titik perhentian. Target pengoperasian 13 rute baru dengan panjang total 561 km ditetapkan pada tahun 2027, di mana dua rute akan dioperasikan oleh Provinsi Sumatera Utara.
Tingkat Keterisian Angkutan Umum
Data menunjukkan bahwa tingkat keterisian angkutan umum di Medan bervariasi. Angkutan kota hanya memiliki tingkat keterisian 0,42, sementara Trans Metro Deli mencapai 52,23 persen. Sejak diluncurkan, Trans Metro Deli telah mengangkut lebih dari 14 juta penumpang.
Pembiayaan dan Kelembagaan
Dalam hal pembiayaan, pemerintah daerah alokasikan Rp 93 miliar dari APBD untuk subsidi operasional transportasi umum. Keberlanjutan angkutan umum ini didukung kerjasama BUMD di Provinsi dan Pemda Mebidang, yang mencakup pengelolaan dan pemeliharaan bus.
Dengan berbagai inovasi dan dukungan dari pemerintah, masa depan transportasi publik di Kota Medan terlihat lebih bermakna, dan harapannya warga dapat lebih banyak beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Sumber: RM.id.