Headline24jam.com – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk meningkatkan kualitas makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah terjadinya dua kasus keracunan makanan dalam seminggu terakhir. Insiden tersebut terjadi di dua sekolah yang menerima suplai MBG dari SPPG yang berbeda.
Pentingnya Kualitas Makanan
Ipuk menegaskan bahwa penting untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Kedua SPPG yang terlibat kini sedang dalam proses pemeriksaan, dengan satu di antaranya sudah ditutup sementara. “Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua,” ujar Ipuk dalam pernyataannya di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Menyusul insiden keracunan tersebut, Ipuk menekankan perlunya penerapan standard operasional prosedur (SOP) secara maksimal di semua SPPG. “Seluruh makanan dalam menu MBG harus berkualitas dan higienis,” katanya. Hal ini penting agar anak-anak bisa menikmati hidangan dengan aman.
Sertifikasi Sanitasi
Pemerintah daerah juga tengah mendorong semua SPPG di Banyuwangi untuk mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Kementerian Kesehatan mewajibkan dapur umum MBG memiliki SLHS sebagai syarat kelayakan.
Koordinasi Pengelolaan Limbah
Ipuk juga meminta agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan koordinasi dengan pengelola dapur MBG terkait dengan pengelolaan limbah. “Semoga program ini bisa terus berjalan dengan baik,” harapnya.
Prioritas Pemenuhan Gizi
Program MBG adalah salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk mendukung pemenuhan gizi anak dan siswa. “Semoga tidak ada lagi isu terkait makanan yang dibuang atau bahkan kasus keracunan,” tambah Ipuk.
Tindak Lanjut Kasus Keracunan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Amir Hidayat, menyatakan bahwa dua kasus keracunan telah ditindaklanjuti. SPPG yang menyuplai makanan di sekolah-sekolah yang terlibat saat ini sedang dihentikan sementara hingga prosedur dipenuhi.
Amir juga mengungkapkan bahwa dari 38 SPPG yang berjalan, 12 di antaranya sudah menjalani proses sertifikasi SLHS. “Sisanya masih dalam tahap persiapan atau perbaikan sarana prasarana,” jelasnya.
Dengan berbagai langkah ini, pemerintah setempat berharap agar kualitas dan keamanan makanan dalam program MBG dapat terjaga dengan baik.