
Headline24jam.com – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rohman, mengonfirmasi bahwa wilayah tersebut berpotensi tinggi mengalami bencana gempa bumi dan tsunami. Pernyataan ini disampaikan merujuk pada hasil kajian Indeks Risiko Bencana tahun 2023 dari BNPB dan riset paleotsunami oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Potensi Bencana di Pangandaran
Pangandaran memiliki garis pesisir sepanjang 93 km yang terklasifikasi dalam kategori risiko tinggi. Riset BRIN juga mengungkap adanya jejak tsunami purba di kawasan ini, yang menunjukkan kemungkinan terulangnya kejadian serupa di masa depan.
“Potensi itu memang ada, tetapi masyarakat perlu tahu bahwa gempa bumi dan tsunami tidak bisa diprediksi kapan dan di mana terjadinya. Karena itu kewaspadaan dini sangat penting,” kata Untung dalam wawancara pada Rabu (20/8/2025).
Mitigasi Bencana oleh BPBD
BPBD Pangandaran telah mengambil langkah-langkah mitigasi bencana dengan memasang sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) di lima titik sepanjang pesisir hingga Bojongsalawe. Selain itu, mereka membentuk jejaring relawan melalui Forum Kesiapsiagaan Desa (FKDM) serta memasang rambu-rambu evakuasi di sepanjang jalur pantai.
“Rambu evakuasi itu sangat penting. Masyarakat harus menjaganya agar saat ada tanda bencana bisa melakukan evakuasi mandiri dengan cepat,” tambahnya.
Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
BPBD juga giat melakukan edukasi kepada masyarakat pesisir dan dunia pendidikan. Sosialisasi serta simulasi kebencanaan dilaksanakan dengan melibatkan siswa dan tenaga pengajar. Tim BPBD bahkan mengunjungi sekolah-sekolah pesisir untuk menjelaskan tanda-tanda bencana.
“Budaya sadar bencana harus dibangun secara kolektif. Kalau masyarakat memiliki kesadaran, risiko korban saat bencana bisa diminimalisir,” tegas Untung.
Inovasi Layanan Informasi Mitigasi
Ke depan, BPBD Pangandaran berencana untuk meluncurkan layanan informasi mitigasi berbasis digital. Wisatawan dapat mendaftar melalui aplikasi di ponsel, yang akan terhubung dengan sistem BPBD dan Pusdalops. Fitur ini memungkinkan pengunjung mendapatkan instruksi evakuasi secara cepat saat ada peringatan dini bencana.
“Harapan kami, inovasi ini dapat segera terwujud tahun ini dengan dukungan stakeholder pariwisata. Tujuannya agar wisatawan merasa aman dan nyaman saat berkunjung ke Pangandaran,” kata Untung.
Pangandaran Tetap Aman untuk Dikunjungi
Meskipun ada potensi bencana, Untung menegaskan bahwa Pangandaran tetap aman untuk dikunjungi. “Kami sudah memasang jalur evakuasi, titik aman, hingga hotel yang siap menjadi lokasi evakuasi. Jadi, jangan panik, tetap waspada, dan jangan terpengaruh isu hoaks. Pangandaran aman untuk berwisata,” pungkasnya.
(Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)