Headline24jam.com – Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, mengungkapkan keprihatinannya terkait penurunan kredibilitas tatanan internasional berbasis aturan yang kini berada di ambang keruntuhan. Pernyataan ini disampaikan dalam diskusi daring bertajuk Global Town Hall 2025 yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) pada Sabtu, 15 November.
Tatanan Global di Ujung Tanduk
Dalam forum tersebut, Dino menegaskan bahwa prinsip kesetaraan yang seharusnya menjadi landasan sistem global semakin tidak berlaku. Ia mencatat bahwa aturan-aturan internasional sering kali tidak diterapkan secara adil, di mana beberapa negara mendapatkan perlakuan khusus.
“Aturan-aturan tersebut jelas tidak berlaku sama untuk semua negara, dan beberapa dikecualikan,” ujarnya, menyoroti adanya inkonsistensi dalam penerapan norma internasional.
Kemandekan Semangat Piagam PBB
Dino mengatakan bahwa semangat Piagam PBB semakin memudar, sementara politik kekuatan kembali mendominasi hubungan internasional. Ia menyoroti tren nasionalisme yang kurang konstruktif dan berbahaya.
“Nasionalisme sedang bangkit, bukan nasionalisme yang tepat, tetapi nasionalisme yang tidak aman dan sering kali penuh amarah. Kita melihat terlalu banyak nasionalisme, dan kemanusiaan justru berkurang,” tegasnya.
Pentingnya Peran Warga Dunia
Dino menekankan bahwa masa depan global bukan hanya tanggung jawab pemimpin, tetapi juga merupakan tanggung jawab masyarakat umum. Ia mengajak individu untuk lebih aktif terlibat dalam proses pengambilan keputusan global.
“Masa depan yang kita butuhkan ditujukan bagi warga dunia—masyarakat umum, mereka yang berpikir, akar rumput—di mana pun Anda berada,” ungkapnya.
Ajak Masyarakat untuk Bersuara
Ia mendorong publik untuk bersuara, memberikan informasi, serta berdebat mengenai isu-isu global. “Bersuaralah, beri informasi, ajak berdebat, tidak setuju, tantang, beri saran. Karena masa depan adalah milik kita dan generasi mendatang. Mari kita ciptakan masa depan yang kita butuhkan bersama,” kata Dino.
Diskusi Global Town Hall 2025
Global Town Hall 2025 menyajikan serangkaian diskusi tingkat tinggi yang menyoroti tantangan geopolitik, sosial, dan moral mendesak. Acara ini berlangsung menjelang KTT G20 dan bertepatan dengan negosiasi iklim COP30 di Belém, Brasil, dihadiri oleh partisipan dari 114 negara.
Dalam konteks ini, partisipasi aktif masyarakat diharapkan dapat memperkuat tatanan internasional yang lebih adil dan berkelanjutan di masa depan.