Headline24jam.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang mendorong kolaborasi antara program Starbak, Koperasi Digital Merah Putih (KDMP), dan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk meningkatkan efisiensi serta memperkuat rantai pasok pangan lokal. Inisiatif ini disampaikan oleh Bupati Dony Ahmad Munir pada Senin (17/11) di Sumedang.
Integrasi Program Pertanian dan Pangan
Dalam pernyataannya, Bupati Dony menekankan pentingnya integrasi ketiga program tersebut. “Saya meminta program Starbak bisa lebih dimasifkan kembali dan dikaitkan dengan kebutuhan pasar,” ujarnya. Dia menjelaskan bahwa petani Starbak dapat menanam sayuran yang diperlukan oleh dapur-dapur MBG dan disalurkan melalui KDMP.
Pembangunan KDMP yang Dipercepat
Pemkab Sumedang juga sedang mempercepat pembangunan KDMP dengan mencatat 39 titik telah dikerjakan. Targetnya adalah menyediakan KDMP di 270 desa dan tujuh kelurahan dalam tahun ini. Dony menyebutkan tujuan ini sebagai langkah strategis untuk membangun ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Dampak Ekonomi dan Pangan
Bupati Dony menjelaskan bahwa program Starbak bukan hanya fokus pada pemberdayaan buruh tani, tetapi juga bertujuan untuk membangun rantai ekonomi baru di daerah. Dengan sistem pasokan yang terhubung ke KDMP dan MBG, hasil produksi petani diharapkan dapat terserap lebih optimal dan membantu menjaga stabilitas pangan serta inflasi.
Menjamin Kesejahteraan Masyarakat
“Kita ingin memastikan program nasional ini memberi dampak maksimal bagi masyarakat Sumedang. Dengan sinergi ini, kita bukan hanya memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah, tetapi juga menggerakkan ekonomi pedesaan,” tuturnya. Pemkab Sumedang saat ini sedang menyiapkan mekanisme tata kelola yang khusus untuk mengintegrasikan Starbak, KDMP, dan Dapur MBG dalam satu ekosistem pembangunan yang berkesinambungan.