
Headline24jam.com – Kasubdit Bina Kelembagaan dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag), Muhibuddin, menjadi narasumber dalam Program Pembinaan dan Pendampingan Zakat dan Wakaf Tahun 2025 yang diselenggarakan di Hotel Diana, Banda Aceh. Kegiatan ini digelar oleh Kanwil Kemenag Provinsi Aceh dengan tema “Peningkatan Kapasitas Tata Kelola Zakat dan Wakaf untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat”.
Sinergi Lintas Lembaga
Muhibuddin menekankan pentingnya sinergi antar lembaga dan pemanfaatan teknologi digital dalam pengelolaan zakat dan wakaf. Ia menyatakan bahwa kolaborasi antara pemerintah, BAZNAS, LAZ, nadzir, perbankan syariah, dan akademisi sangat diperlukan untuk membangun ekosistem yang efektif dalam pengelolaan ziswaf.
“Digitalisasi menjadi kunci untuk pengelolaan yang lebih transparan, efisien, dan mudah diakses oleh generasi muda,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (25/9/2025).
Pentingnya Peningkatan Kapasitas SDM
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang zakat dan wakaf juga menjadi fokus utama. Menurut Muhibuddin, kapasitas SDM adalah ruh dari tata kelola yang baik.
“Regulasi dan teknologi saja tidak cukup; para amil zakat dan nadzir wakaf perlu memiliki pengetahuan, keterampilan, dan integritas yang baik,” tambahnya.
Zakat dan Wakaf sebagai Instrumen Pemberdayaan Ekonomi
Dalam pernyataan terpisah, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono Abdul Ghafur, menjelaskan bahwa zakat dan wakaf bukan sekadar kewajiban ibadah, melainkan juga sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi.
“Dengan tata kelola yang adaptif dan digital, potensi zakat dan wakaf bisa terus dikembangkan untuk mengatasi kemiskinan dan meningkatkan UMKM syariah,” tegasnya.
Apresiasi dari Kanwil Kemenag Aceh
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, Azhari, yang membuka acara tersebut, memberikan apresiasi kepada semua narasumber. Ia menyatakan, “Aceh memiliki potensi zakat dan wakaf yang besar. Melalui pembinaan ini, kami berharap ada peningkatan kapasitas di kalangan pengelola.”
Kehadiran Pelaku dan Materi Program
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 150 peserta, termasuk penyuluh agama, pengelola zakat, akademisi, dan perbankan syariah. Selain paparan dari Kemenag, materi mengenai pemanfaatan aplikasi Simzat dan Siwak juga disampaikan, serta kisah sukses pemberdayaan ekonomi umat oleh Erry Dianto dari BDO Islamic Ecosystem Solution BSI Region Aceh.
Dengan semangat kolaborasi dan digitalisasi, diharapkan program ini dapat memperkuat tata kelola zakat dan wakaf, serta memberdayakan ekonomi umat secara berkelanjutan.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.