Headline24jam.com – Badai siklon tropis kembali melanda Asia, dengan topan Ragasa menghancurkan wilayah selatan Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, dan Filipina pada akhir September 2025. Super topan kategori 5 ini membawa kecepatan angin lebih dari 260 km/jam, menyebabkan kerusakan parah di beberapa kawasan.
Dampak Topan Ragasa
Topan Ragasa, yang dibentuk di Samudra Pasifik Barat, menjadi ancaman serius dengan kecepatan angin yang menghancurkan. Kejadian ini memperlihatkan dampak luar biasa terhadap infrastruktur dan ekonomi di banyak wilayah.
Kecepatan Angin dan Kerusakan
Dengan kecepatan angin ekstrem mencapai lebih dari 260 km/jam, Ragasa mampu merobohkan pepohonan dan menghancurkan bangunan-bangunan kokoh. Kerusakan ini mengakibatkan ribuan rumah rusak serta jaringan listrik terputus.
Gelombang Pasang dan Banjir
Otoritas kelautan Tiongkok mengeluarkan peringatan merah, dengan gelombang pasang di Provinsi Guangdong mencapai ketinggian 2,8 meter. Di Hong Kong, kawasan pesisir dilanda banjir hebat, bahkan air laut memasuki area hotel dan pusat perbelanjaan.
Curah Hujan Ekstrem
Ragasa juga membawa hujan lebat yang menyebabkan banjir bandang, terutama di Taiwan. Di Kabupaten Hualien, sebuah danau bendungan meluap, mengakibatkan banyak orang hilang.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat-tempat penampungan sementara. Meskipun Hong Kong dikenal dengan infrastruktur yang kuat, setidaknya 90 orang terluka, dan kerugian ekonomi diperkirakan mencapai miliaran dolar AS.
Perubahan Iklim
Fenomena seperti topan Ragasa semakin sering terjadi dalam lima tahun terakhir, yang dikaitkan dengan perubahan iklim global. Menurut Benjamin Horton, Dekan di School of Energy and Environment City University of Hong Kong, pemanasan laut memberikan energi lebih besar pada badai.
Meningkatnya suhu laut akibat emisi gas rumah kaca menyebabkan badai tropis berkembang lebih cepat dan berpotensi lebih kuat saat mencapai daratan.
*()
Reporter: CHAHAYA SIMANJUNTAK**