
Headline24jam.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menunjukkan ketidakpuasan terhadap blokade jalan yang dilakukan oleh sopir truk tambang di kawasan Jembatan Kali Cirahab Malang Nengah. Insiden ini terjadi akibat penolakan sopir truk terhadap penghentian aktivitas yang diimbau oleh Dinas Perhubungan setempat.
Blokade Jalan oleh Sopir Truk Tambang
Dalam video yang diunggah di akun TikTok pribadinya, KDM mengungkapkan bahwa blokade jalan ini berimbas pada kesulitan petugas dalam mengatur lalu lintas di Parung Panjang. “Kami terus memantau perkembangan yang terjadi di Parung Panjang. Petugas kewalahan karena truk-truk tidak mentaati ketentuan jam operasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor,” ujarnya, Sabtu (20/09/2025).
Dampak Sosial dan Lingkungan
KDM menyoroti dampak sosial yang diakibatkan oleh aktivitas truk tambang yang tidak teratur. Masyarakat sekitar merasa tertekan, yang berpotensi memicu konflik sosial. Ia menegaskan bahwa para pengusaha lebih mementingkan kepentingan bisnis daripada kepentingan sosial dan kelestarian lingkungan. “Mementingkan kepentingan usaha lebih utama ternyata dibandingkan aspek sosial dan lingkungan,” tambahnya.
Kerugian untuk Infrastruktur
Terhadap infrastruktur, KDM mencatat bahwa kondisi jalan yang baru dibangun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah rusak akibat dilintasi truk tambang. Ia memperingatkan bahwa jika aktivitas tambang terus berlanjut, proyek pembangunan yang menelan biaya ratusan miliar rupiah akan sia-sia. “Kalau selama pembangunan ternyata produksi masih terus berjalan, maka pembangunan tidak ada arti,” tegasnya.
Tindakan Pemerintah
Sebagai respons, KDM menegaskan pemerintah tidak akan berdiam diri terhadap pengusaha tambang yang melanggar aturan. Jika situasi tak kunjung membaik, pemerintah akan mempertimbangkan penutupan sementara atau bahkan penutupan permanen terhadap aktivitas truk tambang. “Penutupan sementara selama proyek pembangunan berlangsung atau penutupan permanen,” ujarnya.
Tanggapan Warganet
Warganet menyuarakan pendapat mereka melalui media sosial, menilai aktivitas tambang di Parung Panjang lebih banyak menimbulkan dampak negatif daripada manfaat. Banyak yang menyarankan agar tambang ditutup untuk kepentingan warga. “Mending tutup aja tambangnya pak, banyak mudharatnya dari manfaat,” tulis salah satu pengguna.
Pengguna lain menekankan perlunya pencabutan izin tambang bagi pelaku usaha yang tidak mematuhi regulasi. “Tutup aja cabut izin tambangnya kalo memang tidak taat aturan dan merugikan masyarakat,” tulisnya.
Sementara itu, ada juga yang mengingatkan bahwa aksi protes dari sopir truk tambang bukanlah hal baru, dengan beberapa pengguna mengungkapkan, “Mereka ngambek begitu bukan sekali ini aja pak, tapi udah sering ngambek gitu.”
Saran untuk Penutupan Permanen
Beberapa warganet menyarankan penutupan tambang secara permanen, beralasan bahwa pengusaha tidak akan memperhatikan kondisi sosial karena kekuatan finansial yang mereka miliki. “Mungkin lebih baik ditutup selamanya pak, kalau memang kontribusi dan efek negatifnya ga berimbang,” tutup salah satu pengguna.
(Erna/R7/HR-Online/Editor-Ndu)