
Headline24jam.com – Aksi unjuk rasa di kawasan DPR RI pada Senin (25/8) berakhir ricuh ketika massa bentrok dengan aparat kepolisian. Masyarakat mengekspresikan protes terhadap kenaikan tunjangan Anggota Dewan di tengah kondisi perekonomian yang sulit bagi banyak orang.
Aspirasi Masyarakat
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan bahwa lembaganya menghargai aspirasi masyarakat. Ia menegaskan bahwa hak untuk berunjuk rasa diatur dalam UUD 1945.
“Pada dasarnya, kita menghormati hak untuk berserikat dan menyatakan pendapat, terutama kepada DPR RI,” ungkap Dasco di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Respons Terhadap Kritik
Dasco, yang juga merupakan Ketua Harian DPP Partai Gerindra, mengaku lembaganya akan berintrospeksi atas kritik yang diungkapkan publik. Ia menekankan pentingnya penyampaian pendapat yang tertib.
“Kami imbau masyarakat untuk menyampaikan aspirasi secara tertib dan mematuhi aturan yang berlaku,” tambahnya.
Kesiapan DPR Menampung Aspirasi
Senada, Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan bahwa institusinya siap menampung seluruh aspirasi rakyat. Ia menghormati sikap masyarakat yang melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPR-MPR.
“Kami akan tetap menampung semua aspirasi,” kata Puan.
Kerusuhan di Lokasi Aksi
Massanya, unjuk rasa mulai berlangsung sejak pukul 10.00 WIB, dan berlangsung anarkis di Jl Gatot Subroto, dekat fly over Senayan. Bentrokan terjadi ketika massa menghalangi mobil aparat kepolisian yang berusaha melintas.
Kekesalan massa juga ditunjukkan kepada aparat yang menggunakan motor dan membawa senjata gas air mata.
Situasi ini menciptakan ketegangan antara demonstran dan kepolisian, menimbulkan kerusuhan yang lebih luas di lokasi aksi.
*()**