
Headline24jam.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang akrab disapa KDM, mendapatkan tuduhan korupsi terkait proyek perumahan dan penguasaan lahan. Tuduhan tersebut muncul dari unggahan sebuah akun media sosial pada Rabu, 17 September 2025, yang menyebutkan bahwa KDM terlibat dalam penerimaan suap dan gratifikasi bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait.
KDM Menanggapi Tuduhan
Dalam menanggapi tuduhan tersebut, KDM memberikan klarifikasi dan menekankan pentingnya menyajikan opini publik berdasarkan data yang valid. “Saya berharap yang membuat narasi ini memiliki kesadaran, bahwa tidak boleh membuat sesuatu narasi yang diposting di depan publik tanpa data dan fakta,” ujar KDM.
Kehadiran Bersama Maruarar Sirait
KDM menjelaskan kehadirannya di acara bersama Maruarar Sirait sebagai bentuk dukungan bagi pembangunan masyarakat menengah ke bawah, bukan keterlibatan dalam proyek tertentu. Ia menambahkan bahwa program tersebut mencakup pemberian rumah gratis dan kredit murah, serta bantuan dari Yayasan Budha Suci yang telah memberikan hampir 2.000 rumah untuk warga Jawa Barat.
Pembelaan KDM terhadap Tuduhan
KDM merasa heran terhadap opini yang menyebutkan adanya aliran dana yang dikaitkan dengan dirinya. Ia menjelaskan bahwa ia baru menjabat selama tujuh bulan, dan kewenangan pemberian izin perumahan berada di bupati dan walikota. Tuduhan terkait pembangunan perumahan elit yang disebutkan, menurutnya, terjadi sebelum ia menjabat.
Peringatan untuk Pembuat Konten
KDM mengingatkan agar pihak yang membuat narasi atau tuduhan menyajikan data yang jelas agar tidak menjurus pada fitnah. “Nanti kalau bikin narasi, sebaiknya disajikan data-data agar tidak menjadi fitnah,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa ia tidak pernah terlibat dalam urusan perizinan perumahan atau berhubungan dengan pihak-pihak yang dituduhkan. KDM siap menghadapi jika ada laporan terhadap dugaan tersebut, dan mengaku tidak merasa tertekan karena merasa perjalanan politiknya bersih.
Sikap Tegas Terhadap Pelanggaran
Dedi Mulyadi menambahkan bahwa ia akan bertindak tegas terhadap siapa pun yang melanggar aturan atau merugikan masyarakat. “Saya selalu bertindak tegas, menutup usaha yang melanggar dan merekomendasikan pidana jika diperlukan,” ujarnya.
Di akhir pernyataannya, KDM berharap pembuat konten lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi, agar postingan di media sosial dapat bersifat mendidik dan tidak menyebarkan hoaks. “Bikin posting yang baik yang mendidik dan tidak menebar hoaks,” tutupnya.