
Headline24jam.com – Ijazah palsu kembali mengemuka di jagat hiburan Indonesia dengan sejumlah nama yang terjerat dalam kontroversi ini. Di tengah sorotan, Ahmad Sahroni, Pablo Benua, dan Rey Utami menjadi tiga publik figur yang dibicarakan. Mulai dari wisuda yang dipertanyakan hingga laporan polisi terkait ijazah palsu, berikut adalah rangkuman mengenai kasus menarik ini.
Ahmad Sahroni Diterpa Isu Ijazah
Ahmad Sahroni mengejutkan publik saat tampil di acara wisuda doktoral Universitas Borobudur, Jakarta. Dengan toga yang lengkap, ia terlihat melangkah percaya diri ke panggung, menyapa petinggi kampus. Disertasi miliknya yang berjudul “Pemberantasan Korupsi Melalui Prinsip Ultimate Remedium: Suatu Strategi Pengembalian Kerugian Keuangan Negara” pun tak kalah menarik perhatian.
Namun, beberapa warganet skeptis. Satu komentar mengekspresikan keraguan, “Beneran kuliah?” yang mencerminkan keraguan publik tentang kebenaran gelar yang diraihnya.
Pablo Benua: Ijazah Palsu di Radar Penegakan Hukum
Di sisi lain, Pablo Benua harus menghadapi konsekuensi serius. Ia dilaporkan menggunakan ijazah palsu yang hasilnya membuatnya menjalani pemeriksaan di Polres Metro Depok pada Senin (13/10). Sekolah Tinggi Ilmu Hukum dan Politik (STIHP) Pelopor Bangsa, tempat Pablo pernah terdaftar, mengonfirmasi bahwa tidak ada ijazah yang dikeluarkan atas namanya.
“Andi Tatang Supriyadi,” pengacara dan dosen STIHP, menjelaskan bahwa Pablo tidak pernah menyelesaikan studi dari program yang diambil. “Yang bersangkutan tidak memenuhi kewajiban, dan kami memutuskan untuk menghentikannya.”
Rey Utami Menghadapi Tuduhan Serupa
Rey Utami juga tak luput dari dugaan menggunakan ijazah palsu. Andi memperjelas bahwa lembaga yang diwakilinya tidak pernah menerbitkan ijazah untuk Rey maupun Pablo. “Kami menemukan fakta bahwa tidak ada ijazah untuk mereka. Mereka tidak mengikuti perkuliahan,” kata Andi.
Kedua publik figur ini dijadwalkan dilaporkan dengan dugaan pemalsuan berdasarkan Pasal 263 dan 264 KUHP, dan laporannya terdaftar dengan nomor resmi di Polres Metro Depok per tanggal 29 Agustus 2025.
Kesimpulan
Kasus-kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya integritas dalam pendidikan. Dalam dunia hiburan yang glamour, penting untuk selalu mengedepankan kredibilitas. Semoga dengan adanya isu ini, banyak yang mengambil pelajaran untuk lebih berhati-hati dalam meraih gelar dan pengakuan.
Tidak terlepas dari sorotan publik, kontoversi ini menjadi bagian dari perjalanan karir mereka, dan menunjukkan bahwa perjalanan meraih pengakuan sejati jauh lebih berharga dibanding sekadar gelar.