
Headline24jam.com – Kabar duka menyelimuti dunia literasi, setelah penulis bestseller asal Korea Selatan, Baek Se Hee, meninggal dunia pada usia yang masih sangat muda, yakni 35 tahun. Baek dikenal luas berkat bukunya yang fenomenal, “I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki”. Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai penyebab kematiannya yang mendalam.
Pengaruh Besar bagi Banyak Orang
Menurut laporan dari Korea Herald, kepergian Baek tidak hanya membawa kesedihan, tetapi juga membawa harapan. Melalui donasi organ, kepergiannya menyelamatkan lima nyawa. Organ-organ seperti jantung, paru-paru, hati, dan kedua ginjalnya kini memberikan kehidupan baru bagi mereka yang membutuhkan.
Baek Se Hee dikenal tidak hanya karena karyanya, tetapi juga karena keberaniannya dalam menulis tentang depresi dan perjuangannya selama terapi. Dalam buku “I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki”, ia menggambarkan pengalaman pribadinya dengan sangat jujur, membuat banyak pembaca merasa terhubung.
Mengubah Cara Pandang terhadap Kesehatan Mental
Setelah diterbitkan pada tahun 2018, buku ini segera menjadi bestseller, menciptakan fenomena lintas generasi di Korea Selatan. Banyak yang mengatakan bahwa karya Baek telah memicu percakapan penting tentang stigma kesehatan mental, mengajak masyarakat untuk lebih terbuka dan memahami permasalahan ini. “Buku ini membuat banyak orang merasa tidak sendirian,” ungkap seorang pembaca yang terinspirasi oleh cerita Baek.
Duka yang Mendalam
Kepergian Baek Se Hee membawa duka mendalam bagi penggemar dan pencinta literasi di seluruh dunia. Karya beliau telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 25 bahasa, termasuk Inggris, Jerman, Spanyol, Italia, Belgia, dan Polandia. “Dia akan selalu diingat sebagai suara yang berani dalam menghadapi kesulitan,” kata seorang sahabat dekatnya.
Semoga warisan yang ditinggalkan oleh Baek Se Hee dapat terus menginspirasi banyak orang untuk berbicara tentang kesehatan mental dan penyembuhan. Duka ini bukan hanya milik para pembaca, tetapi seluruh masyarakat yang mengagumi keberanian dan kejujurannya dalam mengekspresikan diri.