
Headline24jam.com – Dua tahun setelah terjerat masalah hukum terkait narkoba, Ammar Zoni kembali menarik perhatian publik. Mantan suami Irish Bella ini, yang kini berusia 32 tahun, diduga terlibat dalam peredaran narkoba di dalam Lapas Kelas I Jakarta Pusat (Salemba).
Pengakuan mengejutkan datang dari Agung Irawan, Plt Kasi Intel Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat. Ia membongkar bahwa Ammar diduga menjadi otak peredaran narkotika jenis sabu dan tembakau sintetis di dalam penjara, berkolaborasi dengan lima tahanan lainnya.
Dugaan Kerjasama Tersembunyi
Menurut informasi yang dilansir pada Kamis (9/10), Ammar dan rekan-rekannya menggunakan aplikasi Zangi untuk menghindari pengawasan. Aplikasi ini memungkinkan komunikasi yang aman tanpa perlu nomor telepon pribadi, membuatnya ideal untuk aktivitas ilegal. “Transaksi narkoba dilakukan di dalam lingkungan Rutan, menggunakan alat komunikasi seperti handphone,” terang Agung.
Para tersangka dalam kasus ini, termasuk Ammar, diduga membeli barang haram tersebut dari kontak di luar lapas. Barang-barang ini kemudian diserahkan kepada para narapidana untuk diperjualbelikan di dalam. “Ammar menerima narkoba dari seseorang di luar, kemudian mendistribusikannya,” tambah Agung.
Kejadian Mencolok
Gelagat mencurigakan dari para tahanan membuat petugas lapas bertindak cepat. Mereka melakukan penggeledahan dan menemukan barang bukti berupa sabu dan ganja di kamar mereka. “Atas kecurigaan gerak-gerik mereka, petugas mengamankan para tersangka. Narkotika ditemukan dan kini sedang dalam penyidikan lebih lanjut di Polsek Cempaka Putih,” kata Agung.
Kasus yang Tak Ada Habisnya
Ini bukan kali pertama Ammar terlibat dalam masalah narkoba. Kasus terbaru ini menjadikannya yang keempat, menambah daftar panjang kontroversi seputar hidupnya. Penggemar pun mulai berspekulasi mengenai masa depannya, sementara media sosial ramai dengan berbagai reaksi dari netizen.
Ammar Zoni kini menghadapi masa sulit di dalam penjara, dan publik pun menanti perkembangan terbaru dari kasus ini dengan penuh rasa penasaran. Apakah ini akan menjadi titik balik atau justru semakin memperburuk reputasinya? Kita tunggu saja kabar selanjutnya.