Headline24jam.com – Fatima Bosch, wakil dari Meksiko, telah resmi dinobatkan sebagai Miss Universe 2025 dalam malam final yang meriah di Bangkok, Thailand, pada Jumat (21/11). Dalam kompetisi yang dihadiri oleh 120 negara, penobatan Bosch berlangsung dramatis setelah sempat diwarnai berbagai kontroversi.
Kemenangan yang Ditunggu-tunggu
Acara final ini tidak hanya menampilkan kecantikan, melainkan juga menuntut kecerdasan serta keberanian menjawab pertanyaan-pertanyaan mendalam. Suasana di tempat pertunjukan dipenuhi sorakan penonton saat para finalis menunjukkan bakat dan pesona mereka. Tidak heran jika Bosch, yang telah lama difavoritkan publik, mampu merebut hati juri dengan jawaban yang menggugah.
Pesan Inspiratif dari Fatima Bosch
Dalam momen penting itu, Bosch mengemukakan pesannya yang kuat. “Percayalah pada kekuatan aslimu. Mimpimu penting, hatimu penting. Jangan pernah biarkan siapa pun meragukan harga dirimu,” ujarnya dengan penuh percaya diri, seperti dilansir dari CNN. Pernyataan ini membangkitkan semangat banyak wanita di seluruh dunia, dan menjadi simbol baru di kancah kecantikan internasional.
Serah Terima Mahkota yang Mengharukan
Mahkota Miss Universe disematkan langsung oleh Miss Universe 2024, Victoria Kjaer Theilvig dari Denmark, yang terlihat emosional saat menyerahkan tongkat estafet kepada Bosch. Ini menjadi momen yang tak terlupakan tidak hanya bagi para kontestan, tetapi juga bagi penonton yang menyaksikan kebanggaan dan kegembiraan tersebut.
Kontroversi yang Menghantui Kompetisi
Sayangnya, euforia malam final tidak sepenuhnya berlangsung mulus. Kontroversi besar terjadi ketika Direktur Nasional Miss Universe Thailand, Nawat Itsaragrisil, menghina Bosch dengan sebutan ‘bodoh’. Insiden ini memicu aksi walkout dari Bosch dan beberapa kontestan lainnya, termasuk Kjaer Theilvig. Melihat situasi tersebut, presiden Miss Universe, Raul Rocha, menyatakan, “Saya tidak akan membiarkan nilai-nilai rasa hormat dan martabat perempuan dilanggar.”
Hasil Akhir yang Memikat
Di luar kontroversi yang ada, Bosch berhak mendapatkan perannya sebagai ikon publik selama setahun ke depan. Ditempatkan sebagai runner-up pertama adalah Praveenar Singh dari Thailand, diikuti oleh Stephany Abasali dari Venezuela, Ahtisa Manalo dari Filipina, dan Olivia Yace dari Pantai Gading. Meski wakil Indonesia, Sanly Liu, tidak berhasil masuk ke 30 besar, keikutsertaannya tetap menunjukkan semangat kompetisi yang tinggi.
Di sisi lain, Palestina juga mencatat sejarah dengan mengirimkan perwakilan Nadeen Ayoub yang sukses mencapai babak 30 besar. Acara ini jelas menandai tahap baru tidak hanya dalam kompetisi kecantikan, tetapi juga dalam pemberdayaan perempuan di seluruh dunia.
Fatima Bosch kini berdiri sebagai simbol harapan dan inspirasi, siap untuk mengubah narasi kecantikan global.