
Headline24jam.com – Pada Kamis, 2 Oktober, pria berinisial WFT (22) ditangkap oleh Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya. Pria asal Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara, ini diduga merupakan hacker yang dikenal dengan nama ‘Bjorka’, mengklaim telah meretas sebanyak 4,9 juta data nasabah bank.
Sosok WFT diperkenalkan secara publik dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya. Dikenakan baju tahanan oranye dan masker, WFT tampak tenang di depan awak media. “Pelaku kita ini beroperasi di dark web sejak tahun 2020,” kata AKBP Fian Yunus, Wakil Direktur Siber Direktorat Siber Polda Metro Jaya.
Menelusuri Jejak ‘Bjorka’
Fian menjelaskan, WFT menggunakan dark web untuk menjalankan aksinya, mengganti-ganti nama akun agar sulit dilacak. Dia aktif sebagai ‘Bjorka’ dan sempat berganti nama menjadi SkyWave, Shint Hunter, hingga Oposite6890, yang semuanya hanya dalam waktu singkat. “Perubahan ini bertujuan untuk menyamarkan identitasnya,” tambah Fian.
![]() Konferensi pers Polda Metro Jaya soal ‘Bjorka’ (Wildan/detikcom) |
Menghebohkan Publik
Nama ‘Bjorka’ sendiri bukanlah hal baru di kalangan publik. Pada tahun 2022, ia sempat menghebohkan dengan mengklaim meretas data penting dari lembaga negara dan pejabat tinggi. Bahkan, pada tahun 2024, ia kembali beraksi dengan membobol data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, membocorkan sekitar enam juta data NPWP, termasuk milik Presiden Jokowi dan keluarganya.
(dia/arm)
Tonton juga video menarik tentang kasus ini:
Dengan penangkapan ini, diharapkan tindakan pelanggaran siber di Indonesia dapat ditekan, dan keamanan data masyarakat diperkuat.