Headline24jam.com – Sosok B.J. Habibie, mantan Presiden Ketiga Republik Indonesia, seringkali dikenang dengan sebutan jenius. Terlahir di Parepare, Sulawesi Selatan, Habibie mengukir prestasi gemilang, bahkan dikabarkan bahwa IQ-nya jauh melampaui Albert Einstein. Namun, klaim mengenai skornya yang mencapai 200 ini masih menjadi bahan perdebatan, sebab tak ada bukti ilmiah yang mendasarinya.
Jenius dalam dunia penerbangan, Habibie berhasil mengukir nama Indonesia di kancah internasional. Pendidikan tinggi di Technische Hochschule Aachen, Jerman Barat, membuka jalan baginya. “Saya selalu percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk memajukan bangsa,” ujarnya saat diwawancarai.
Rekor Gemilang di Dunia Penerbangan
Memperoleh gelar diploma ingenieur pada tahun 1960 dan meraih titel doktor ingenieur pada 1966 dengan predikat summa cum laude, perjalanan karir Habibie semakin bersinar. Dengan keterlibatannya dalam proyek-proyek besar seperti Fokker F-28 dan Airbus A-300B, Habibie berhasil menciptakan 46 hak paten.
“Salah satu penemuan terbesar saya adalah teori crack yang melindungi pesawat dari kerusakan saat terbang,” jelas Habibie, yang juga sempat dianugerahi Von Karman Award, setara Hadiah Nobel pada tahun 1992. Sorakan bangga pun kerap terdengar saat namanya disebut di berbagai kesempatan juara penerbangan.
Kontribusi untuk Indonesia
Kepiawaian Habibie tak hanya terbatas di luar negeri. Saat menjabat sebagai Menteri Riset, ia menjadi otak di balik hadirnya teknologi serbaneka di Indonesia. “Inovasi tidak boleh berhenti di sini. Kami harus terus bergerak maju,” tegas Habibie dalam sebuah pertemuan di Jakarta.
Ia ikut serta dalam pengembangan teknologi ponsel, jaringan GSM, dan internet di tanah air, membawa Indonesia bersaing di era digital. Banyak yang menganggapnya sebagai tokoh yang memicu kemajuan teknologi di Indonesia.
Dengan berbagai prestasi selama hidupnya, wajar jika masyarakat tetap mengenang Habibie sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia pendidikan dan teknologi. “Ia adalah inspirasi bagi generasi mendatang,” pungkas salah satu muridnya yang kini berkarir di bidang teknik penerbangan.
(dia/dia)